GOPOS.ID, TABONGO – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Espin Tulie menyoroti perihal banjir yang melanda Kabupaten Gorontalo. Menurutnya, banjir yang menggenangi sebagian wilayah Kabupaten Gorontalo banyak disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
“Banyak petani khususnya di area pengunungan yang kurang memahami konsep silang tanam, akhirnya pepohonan yang fungsinya menahan laju air dan tanah tidak ada lagi di pegunungan, imbasnya pasti masyarakat yang ada di dataran rendah,” ucap Espin, saat diwawancarai usai melakukan reses di Desa Limehe Barat, Kecamatan Tabongo, Rabu (10/11/21).
Lebih jauh, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo ini menjelaskan bahwa sebagian besar hutan di Gorontalo sudah mengalami kerusakan dan sesegera mungkin perlu dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan agar banjir dan longsor ini tidak menjadi masalah yang berlarut-larut di Gorontalo.
“Tahun depan kita akan mendapat anggaran sebesar Rp14 miliar khusus untuk rehabilitasi hutan dan lahan,”ucapnya.
Di sisi lain terkait dampak pembangunan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut menyebutkan hal itu menjadi salah satu faktor pemicu banjir yang saat ini menimpa masyarakat Kabupaten Gorontalo.
“Itu salah satunya,” tandasnya. (Abin/gopos)