GOPOS.ID, GORONTALO – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hasri Ainun Habibie membantah keras beredarnya postingan dari warganet dengan nama akun Suharto Hanafi di grup Facebook Quick Respon Polda Gorontalo. Dalam postingan yang diunggah pada Minggu (1/8/2021) pukul 23.30 WITA menyebutkan bahwa RSUD Ainun Habibie Gorontalo mengcovidkan pasien yang hasil swab PCR-nya negatif. Dalam unggahan tersebut Suharto mengklaim bahwa pasien tersebut merupakan iparnya yang sedang sakit maag yang kemudian menjadi positif Covid-19 setelah di rawat di RSUD Ainun Habibie.
Namun faktanya berdasarkan keterangan kepala ruangan isolasi B RSUD Ainun Habibie, Mery Kadir bahwa dalam keterangan status pasien, tidak ada keterangan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Bahkan pihak rumah sakit tidak pernah menyampaikan baik secara tertulis maupun secara lisan bahwa pasien Positif Covid-19.
Dijelaskan Mery bahwa pasien masuk pada tanggal 28 Juli sekitar pukul 14.00 WITA. Namun karena scoring untuk skrining Covid-19 tinggi, maka pada 29 Juli pasien dipindahkan di ruang Isolasi B.
Di hari yang sama, pasien diambil sampel untuk dilakukan Swab PCR. Hasilnya pada tanggal 30 Juli hasil PCR dari pasien tersebut Negatif.
“Karena hasilnya negatif, pada tanggal tanggal 31 Juli keluarga pasien meminta untuk pulang paksa. Kami sudah melapor ke Gugus tugas Kecamatan namun tidak ada respon terkait dengan pasien yang ingin pulang paksa. Dalam kondisi seperti ini, kita tidak diizinkan untuk pasien itu pulang paksa. Kecuali ada ACC dari Gugus tugas,” kata Ners Mery.
Ditanggal yang sama yakni 31 Juli, pihak RS Ainun mengirim sampel PCR kedua untuk memastikan kondisi pasien.
“Kami juga sudah menjelaskan ke keluarga bahwa tinggal menunggu hasil yang PCR kedua ini. Kalau sudah ada hasilnya bisa pulang,” jelasnya.
Hasil PCR kedua keluar pada 1 Agustus kemarin, dengan hasil negatif. Berdasarkan dua kali PCR itulah, pihak RS Ainun Senin hari ini memberikan rekomendasi pasien untuk bisa pulang.
“Nah herannya kami mendapat informasi dari media sosial bahwa pasien tersebut positif Covid-19. Padahal kami tidak pernah menyampaikan bahwa pasien itu positif. Dan Senin hari ini pasien sudah diizinkan pulang. Kalau yang bersangkutan positif. Pasti masih dirawat sampai dengan pasien negatif,” kata Ners Mery.
Ditempat yang sama, Direktur RSUD Ainun Habibie Gorontalo, dr. Fitriyanto Rajak meminta agar masyarakat dapat lebih teliti dalam memberikan informasi berkaitan dengan status pasien. Sebab jika dalam informasi yang diberikan tidak benar, maka bukan hanya merugikan pihak rumah sakit, tetapi si pemberi informasi. Sebab apa yang disampaikan tersebut sudah masuk ke ranah UU IT.
“Informasi yang beradar di grup FB atas nama akun Suharto Hanafi itu hoaks. Karena di status pasien kami tidak pernah menulis pasien positif Covid-19. Dari dua kali PCR, hasilnya pasien negatif. Masyarakat harus lebih teliti dan berhati-hati dalam menyampaikan informasi,” tandasnya. (andi/gopos)