GOPOS.ID – Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah puasa sunnah yang dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, tepatnya sebelum Idul Adha.
Dilansir dari suara.com Puasa Arafah dilaksanakan tepat satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha atau pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun ini, puasa Arafah 2021 bertepatan pada Senin, 19 Juli 2021.
Puasa Arafah ini dilaksanakan sesuai dengan waktu ibadah wukuf yang dilakukan oleh umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekkah.
Sebelum mengerjakan ibadah puasa Arafah 2021, tentu diharuskan untuk membaca niat terlebih dahulu. Dengan membaca niat maka melaksanakan ibadah puasa Arafah benar-benar dikerjakan semata-mata karena Allah SWT.
Bacaan niat puasa arafah pada malam hari sebelum berpuasa
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.”
Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Bacaan niat puasa arafah pada pagi hari (selama tidak makan dan minum dari waktu subuh)
“Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.”
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”
Tata cara puasa arafah sama seperti menjalankan ibadah puasa lainnya. Puasa mulai dilaksanakan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Tentunya umat muslim harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Sebelum berpuasa, disunnahkan untuk makan sahur terlebih dahulu pada sebelum waktu subuh.
Adapun keutamaan puasa Arafah bagi siapapun yang mendirikannya. Puasa Arafah tentunya memiliki keutamaan yang semestinya tidak ditinggalkan seorang muslim. Berikut adalah daftar keutamaan puasa Arafah yang perlu diketahui.
1. Dapat menghapus dosa 2 tahun
Keutamaan mendirikan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dua tahun yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini telah tercantum dalam sebuah hadits,
“Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
2. Ibadah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah
Keutamaan puasa Arafah adalah merupakan amalan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Seperti yang telah tercantum dalam sebuah hadits,
“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhori).
3. Mengerjakan Sunnah Rasulullah SAW
Keutamaan puasa Arafah berikutnya adalah meneladani sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW disebut tidak pernah mendirikan puasa Arafah. “Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad). (Putra/gopos)