GOPOS.ID, TILONGKABILA – Wakil Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli meminta para CPNS Golongan II dan III, angkatan 33 Kabupaten Bone Bolango yang baru saja mengikuti pelatihan dasar, untuk membawa warna baru demi perubahan dan pembangunan.
“Selamat bergabung di jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Jadilah ASN yang berkomitmen, dan jangan mudah terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik. Semangat latihan dasar harus tetap dipertahankan. Bawa warna baru untuk perubahan, dan pembangunan di Kabupaten Bone Bolango,” kata Merlan S. Uloli saat menutup Pelatihan Dasar CPNS Golongan II dan III Angkatan 33, Kamis (3/6/2021).
Merlan S. Uloli menuturkan, ketika sudah memasuki dunia ASN maka semuanya akan diatur mulai dari kedisiplinan, tata cara berpakaian, jam masuk hingga pulang kantor.
Baca Juga: Polres Gorontalo Buka Layanan Pelatihan Ujian Praktek SIM Gratis.
“Oleh karena itu semua saya rasa sudah diterapkan, selama menjalani pelatihan dasar dalam kurun waktu 2 bulan kemarin,” tutur Merlan.
Merlan S. Uloli menambahkan, pelatihan dasar ini menjadi syarat utama bagi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), untuk dapat memasuki jenjang tersebut secara penuh.
“Dengan adanya latihan dasar bagi para CPNS selama 2 bulan ini, semoga bisa membentuk aparatur sipil negara yang professional,” ujar Merlan.
Merlan S. Uloli mengungkapkan, para CPNS yang baru saja mengikuti pelatihan dasar ini mempunyai peranan penting dan strategis, dalam pembangunan di Kabupaten Bone Bolango.
“Sehingga dalam bekerja harus berdedikasi, dan loyalitas kepada negara dan bangsa. Harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara benar untuk mewujudkan kepercayaan masyarakat,”ungkap Merlan.
Merlan S. Uloli berharap, seluruh CPNS Golongan II dan III Angkatan 33 dapat mengimplementasikan dengan baik, semua materi yang sudah didapat pada pelatihan dasar. Sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik, untuk menjadi pelayan bagi masyarakat.
Adapun jumlah CPNS Golongan II dan III Angkatan 33, yang baru saja mengikuti pelatihan dasar selama 2 bulan berjumlah 41 peserta. Terdiri dari 40 tenaga kesehatan, dan satu pada bidang pendidikan. (Indra/Gopos)