GOPOS.ID, GORONTALO – Pengendalian penuluaran Covid-19 di Provinsi Gorontalo terus dioptimalkan melalui gerakan 3 T. Yakni Tracing, Testing, dan Treatment.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman, mengatakan pengendalian penularan Covid-19 di Gorontalo harus dioptimalkan melalui Tracing, Testing, Treatment (3T). Ia mengungkapkan, saat ini ada fenomena baru yang disebut sebagai “fenomena penghijauan”. Fenomena merupakan ini ajakan untuk tidak melakukan 3 T atau tidak menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Hal ini merambah ke seluruh wilayah Indonesia. Tindakan tersebut sangat berbahaya, serta bisa menambah potensi penularan Covid-19 makin meningkat.
“Salah satu aspek yang disampaikan oleh pak wakil menteri (Wamen) adalah menguatkan apa yang disampaikan oleh pak Menkes bahwa Sekarang ini ada fenomena. Di Indonesia, di setiap provinsi bahkan kabupaten kota. Untuk tanda kutip menghijaukan. Hijaukan daerah masing-masing dengan tidak menjalankan 3 T,” jelasnya
Lebih lanjut, ia menegaskan 3 T harus tetap dilaksanakan. Jika tidak dilaksanakan, maka akan sulit untuk mengetahui berapa banyak yang terkena Covid-19, ataupun Orang Tanpa Jegala (OTG), yang ada dimasyarakat. Dirinya menambahkan kebijakan Pemerintah Provinsi yang mengatur tentang pelaksanaan Swab Antigen kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), yang rutin dilakukan setiap minggu, sudah tepat. Selanjutnya jika ditemukan kasus positif, maka akan ditangani saat itu juga.
“Ketika OTG terjadi kemudian menjangkiti orang yang rentan termasuk orang yang punya komorbid, yang kemudian akan menjadikan angka kematian menjadi tinggi. Maka itu, Pak Gubernur, sudah menyiapkan kebijakan beliau. Pemprov bahwa Setiap Minggu wajib yang namanya ASN, Pemerintah provinsi Gorontalo Untuk melaksanakan swab,” paparnya. (Sari/gopos)