GOPOS.ID, JAKARTA – Masyarakat yang baru pulang berpergian atau yang lolos mudik dan kembali ke domisili kerja diminta untuk melakukan program karantina mandiri. Hal ini bertujuan agar kasus COVID-19 tidak melonjak setelah libur Lebaran 2021.
“Yang perlu kita perhatikan sekarang adalah bagaimana kasus ini tidak melonjak. Salah satu faktor utamanya adalah melakukan program karantina secara mandiri bagi mereka yang kembali dari berpergian,” kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/5/2021).
Doni Monardo yang juga sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo pun memberikan apresiasi terhadap program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.
Dimana petugas di posko PPKM mikro telah ikut memberikan himbauan kepada masyarakat untuk melakukan karantina mandiri.
Joko Widodo meminta seluruh jajaran memperkuat PPKM Mikro pasca-Lebaran 2021 baik di tempat asal maupun tujuan arus balik pemudik.
Menurut Doni, masyarakat yang kembali dari daerah zona merah dan oranye untuk melakukan karantina mandiri dikediaman masing- masing.
“Semua ini dilakukan agar penularan kasus ini bisa kita kendalikan lebih baik lagi dibandingkan tahun yang lalu,” jelas Doni.
Doni mengingatkan bahwa satu bulan terakhir, daerah di pulau Sumatera hampir semuanya masuk dalam zona oranye dan merah. Ia berharap bahwa kesadaran kolektif dari seluruh komponen masyarakat bisa mengontrol diri masing- masing.
“Karena yang tau adalah bapak ibu sendiri. Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari, kalau kita tidak bisa melakukan kontrol,” tegas Doni.
Doni pun mengucapkan terimakasih kepada seluruh Satgas COVID-19 di daerah mulai tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Terlebih mereka yang telah berinisiatif menutup seluruh tempat hiburan dan wisata yang belum bisa melakukan imbauan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Libur Lebaran Telah Usai, Wali Kota Gorontalo Kembali Ingatkan Soal Kinerja OPD
“Hal ini pun diharapkan terus berlanjut agar kita bisa melakukan upaya maksimal dalam rangka mencegah terjadinya penularan COVID-19,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional sekaligus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Tanah Air relatif masih terkendali. Untuk kasus aktif nasional 5,2 persen atau lebih rendah dibandingkan kasus aktif global sebesar 11,09 persen.
Tingkat kesembuhan kasus COVID-19 nasional 92 persen, sedangkan global 86,83 persen dan tingkat kematian nasional 2,8 persen dibandingkan global 2,07 persen.
“Kasus aktif nasional mengalami penurunan 48,6 persen dari puncak kasus 5 Februari yang lalu dan kasus aktif pengurangannya 7.595 dalam satu minggu terakhir sehingga kasus aktif berada dalam kisaran 90.800 kasus,” jelasnya. (rls/infopublik/gopos)