GOPOS.ID, GORONTALO – Saat waktu buka puasa tiba, umat Islam diperintahkan untuk menyegerakan berbuka. Selain itu kita dianjurkan mengikuti adab berbuka puasa ala Rasulullah SAW. Yakni makan dan minum yang cukup, tidak berlebihan supaya sanggup menjalankan ibadah qiyamul lail setelah sholat Isya.
Da’i Gorontalo, Husni Idrus Lc, M.Si, mengungkapkan makna sebuah hadist, apabila kamu berbuka puasa maka mulailah dengan tamar atau kurma. Bila kalian tidak mendapat kurma maka hendaknya diawali dengan air.
“Hadist ini tidak hanya sekadar bercerita tentang berbuka puasa dengan kurma ataupun sebaliknya.Tetapi banyak pelajaran yang sangat luar biasa terkandung di dalamnya. Terutama menyangkut kesehatan,” ungkap Husni Idrus, Ahad (18/4/2021).
Dosen IAIN Gorontalo itu menjelaskan, di dalam kitab Kifayyatul Ahyar, Rasulullah SAW mensunnahkan berbuka dengan kurma atau air. Apabila tidak menemukan kurma atau air, maka gantilah dengan makanan yang manis.
“Dalam analisis kesehatan yang pernah saya baca, sebagian besar orang yang puasa itu tingkat gula darahnya menurun. Sehingga dianjurkan mengkonsumsi makanan manis dengan cukup untuk mengembalikan tingkat gula darah,” imbuhnya.
Sementara itu Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).(Ramlan/gopos)