GOPOS.ID – Survei Y-Publica tentang elektabilitas calon anggota DPR RI dapil Gorontalo menjadi perbincangan publik Gorontalo. Tak hanya kalangan warga. Pengamat politik, akademisi maupun kalangan politisi ikut angkat bicara.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Funco Tanipu mengemukakan, hasil survey Y-Publica menunjukkan masih ada yang belum menentukan pilihan. Jumlahnya lumayan besar. Sekitar 22 persen.
“Angka yang lumayan besar untuk jangka waktu jelang Pemilu yang tinggal beberapa hari lagi,” ujar Funco.
Sosiolog UNG itu menilai, angka 22 persen yang belum menentukan pilihan itu kemungkinan adalah pemilih yang berusia milenial dan kelas menengah.
“Sebab saat ini program dan agenda yang pro kelas menengah dan milenial dari Caleg DPR RI belum terlalu tampak,” ujarnya.
Sehingga salah satu kunci pemenangan di hari terakhir Pileg DPR RI adalah siapa yang bisa mengelola isu-isu milenial dan kelas menengah. Seluruh caleg dengan ketokohan putra daerah serta mantan pimpinan daerah Gorontalo berpeluang merebut kursi DPR RI. Apalagi ada beberapa pemilih fanatik dari incumbent (petahana) yang akan maju kembali pada kontestasi 2019 ini.
“Kalau kemarin saya menganalisis bahwa kursi DPR RI diperoleh oleh Idah Syahidah dan Roem Kono serta kursi ketiga Rachmad Gobel. Namun ada nama-nama yang mumpuni di situ. Ada Elnino, Hana Hasanah dan juga Zainuddin Hasan serta Gusnar Ismail,” tutur mantan Ketua Umum PB HPMIG itu.
Baca juga : Idah, Rachmad, Hana Kans Kuat DPR RI
Menurut Funco, hal tersebut sangat beralasan bahwa keterpilihan dalam survei Y-Publica menempatkan Elnino hanya 5,3 persen. Namun itu belum dihitung dengan perolehan suara Gerindra. Apalagi jika melihat keterkaitan teori ‘ekor jas’ atau limpahan suara bagi Gerindra.
“Sandiaga Uno yang berasal dari Gorontalo memiliki efek domino Pilpres sangat berpengaruh,” kata pria yang juga akrab disapa FT itu.
Elnino memiliki tim muda yang memiliki militansi tinggi. Tim yang dimiliki Elnino bisa menjadi sandungan bagi Nasdem yang lebih banyak dikelola politisi yang berusia di atas 45 tahun.
“Jika melihat angka 22 persen yang belum menentukan pilihan, maka kombinasi tim militan, pengelolaan isu milenial dan kelas menengah, dan efek Pilpres bisa akan menentukan siapa pemilik salah satu kursi ke DPR RI,” jelasnya.
Baca juga : Tanggapi Hasil Survei, Funco Klaim Hana Hasanah Tak Lolos DPR RI
Namun, bukan berarti bahwa dua kursi Golkar berdasarkan hasil survey Y Publica akan aman. Jika Golkar tidak mengupgrade pola dan metode pemenangan yang selama ini hanya mengandalkan power Kepala Daerah saja. Maka kemungkinan dua kursi Golkar akan terpengaruh.
Belum lagi dihitung peluang suara yang akan diperoleh Gurnar Ismail (mantan Gubernur Gorontalo) dan Zainuddin Hasan yang pernah ikut bertarung pada Pilgub sebelumnya. Modal elektabilitas yang pernah diraih Zainuddin bisa menjadi salah satu faktor ia akan mendapatkan jumlah suara yang tak terduga. (andi/gopos)