GOPOS.ID – Pemilih pemula penyandang difabel termasuk tuna grahita menjadi perhatian khusus dalam Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 ini. Di SLB Kota Gorontalo misalnya. Dari 243 peserta didik, terdapat 60 peserta didik yang nantinya akan menyalurkan hak pilihnya.
Kepala sekolah SLB Negeri Kota Gorontalo Yulidar Adam mengatakan meski sudah mendapat bimbingan dari guru dan tim relawan demokrasi.
Pihak sekolah masih tetap berharap agar kpu provinsi dan kota dapat melakukan simulasi tata cara mencoblos kepada siswa.
“Karena selain ada pemilih yang baru, simulasi ini juga melatih penyandang disabilitas termasuk penyandang keterbelakangan mental berbeda dengan orang normal lainnya,” ucapnya.
Dengan bimbingan berupa simulasi Pemilu tersebut, nantinya pada hari pelaksanaan pemungutan suara, penyandang disabilitas tidak kesulitan lagi dalam menyalurkan hak politiknya. (tim gopos)