GOPOS.ID, LIMBOTO – Puluhan pemuda ramai-ramai mendatangi kantor Polres Gorontalo. Mereka mengadu telah menjadi korban dugaan penipuan salah satu perusahaan penyedia tenaga kerja.
Para pemuda itu mengaku dijanji oleh pihak perusahaan akan dipekerjakan sebagai Satuan Tenaga Pengamanan (Satpam). Akan tetapi baru beberapa hari bekerja mereka sudah dipecat. Mirisnya pemecatan pihak perusahaan disampaikan melalui pesat WhatsApp.
“Kami dipecat tanpa sebab atau alasan yang jelas,” ujar Opan Aditya, salah seorang pemuda yang mengadu ke Polres Gorontalo, Senin (1/3/2021).
Pemuda asal Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, itu mengaku mendaftar sebagai sebagai calon Satpam setelah mendapat informasi pihak perusahaan membuka lowongan kerja. Setelah mendaftar, Opan dan rekan-rekannya dimintai uang administrasi sebesar Rp3-5 juta per orang.
“Kami dijanjikan akan ditempatkan sebagai security di perusahan-perusahaan yang ada di Gorontalo,” kata Opan.
Baca juga: Flash News: Gedung Serbaguna Polres Gorontalo Terbakar
Menurut Opan, mereka sempat dibawa ke beberapa perusahaan yang ada di Gorontalo. Akan tetapi hanya diantar di depan kantor perusahaan.
“Kami hanya dibikin begitu, setelah itu beberapa hari kemudian tiba-tiba diberitahukan telah dipecat,” urai Opan.
Hal senada disampaikan Faisal Patilima (29). Pemuda yang juga dari Kecamatan Pulubala, itu mengaku telah menyerahkan uang Rp4 juta ke pimpinan perusahaan, RM. Tetapi hingga kini dirinya tak kunjung mendapat kabar akan ditempatkan di mana.
“Bukan cuman saya tapi ada juga dari Pulubala CS,” katanya.
“Syarat pekerjaan itu, Ijazah, KTP, KK dan suart lamaran kerja seperti umunya. Tapi pekerjaan belum ada sampai saat ini,” imbuhnya.
Faisal mengaku curiga dengan aturan perusahaan. Sebab mereka belum bekerja tetapi sudah ada pemecatan secara tidak hormat di perusahaan itu, ditambah lagi hanya melalui via whatsapp.
“Belum juga saya dipekerjakan, tiba-tiba langsung dipecat,” jelasnya.
Lebih Lanjut Faisal membeberkan, para calon sekuriti itu kebanyakan dari Kecamatan Pulubala, Cs, Isimu, Kota Gorontalo, Gorontalo Utara dan Marisa.
“Hampir sekitar 100 bahkan lebih, calon sekuriti yang merasa tertipu dan semua calon itu melalui dia semuanya,” ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Gorontalo, Iptu Mohammad Nauval Seno membenarkan laporan tersebut, dan sudah diterima oleh Polres pada Sabtu 27 Februari 2021.
“Iya benar adanya laporan itu, kini laporannya masih dalam proses,” tutup Nauval.
Saat berita ini dilansir, gopos.id sementara melakukan upaya untuk menghubungi pihak perusahaan yang menjadi tempat puluhan pemuda mendaftar sebagai calon sekuriti. (Putra/gopos)