GOPOS.ID, GORONTALO – Mengakhiri masa jabatan pemerintahan Syarif Mbuinga sebagai Bupati Kabupaten Pohuwato, Syarif bersama istri dilepas dengan prosesi adat Gorontalo Mopotulungo, Rabu (17/2/2021) di Rumah Jabatan Bupati.
Upacara adat Mopotolungo diawali dengan prosesi mopodungga adati potidungu atau adat berjenjang turun dari keluarga besar kepada pemangku adat selaku penanggung jawab Mopotolungo.
Prosesi dilanjutkan dengan mopolengge atau mengeluarkan Syarif Mbuinga bersama istri dari kamar adat menuju tempat duduk adat, dilanjutkan Mopotolungo diakhiri dengan mengarak Syarif Mbuinga beserta istri keluar dari rumah jabatan Bupati menuju ke kediaman pribadi.
Pada kesempatan itu, Syarif sempat meneteskan air mata. Secara pribadi dan keluarga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas dilaksanakan satu porsesi adat yang sakral itu.
“Pada saat saya berada di rumah jabatan tadi di kamar berdua bersama istri. Sulit saya pungkiri 17 tahun berada di iladia (Rumah Dinas) bukan waktu yang sebentar, di sana banyak kenangan, memori, serta banyak kesan lainnya sungguh sulit untuk di lupakan,” ungkap Syarif.
Syarif mengatakan, prosesi adat yang dilaksanakan memberikan satu isyarat dan pesan penting. Syarif harus meninggalkan rumah jabatan dan untuk kembali ke rumah kediaman keluarga memberikan pesan peting bahwa ia kembali kepada masyarakat.
“Tujuh belas tahun rumah dinas tersebut adalah rumah rakyat. Saya berharap di jajaran pemerintah tolong pertahankan itu, tolong jangan rubah keadaan tersebut bahwa rakyat Pohuwato masih membutuhkan segala uluran dan perhatian kita untuk terus memberikan keberpihakan yang baik untuk masyarakat Pohuwato kita tercinta,” ungkapnya.
Terakhir, walaupun sudah tidak lagi menjabat sebagai bupati, Syarif mengatakan bahwa dirinya masih tetap menyiapkan tempat atau ruang bagi masyarakat Pohuwato. Jika masih ada yang diharapkan dan dibutuhkan kepadanya, maka Syarif akan memberikan hal tersebut sebagai bentuk keberpihakan terhadap masyarakat Pohuwato. (rls/muhajir/gopos)