GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo terus tancap gas pelaksanaan infrastruktur yang bersumber dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Untuk mematangkan persiapan kegiatan tersebut, Pemkot segera membentuk tim Kelompok Kerja (Pokja).
Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid mengatakan Pokja bentukan Pemkot Gorontalo itu bertugas mengawal kelengkapan dan dokumen baik pra kegiatan hingga pelaksanaan pekerjaan.
“Saat ini yang kita lakukan membentuk Pokja, agar pekerjaannya nnati, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan,” ujar Ismail usia memimpin rapat pelaksanaan PEN, diaula Kantor Walikota Gorontalo, Rabu (20/1/2021).
Ia juga memberikan time line kepada OPD agar pekerjaan PEN dapat berjalan sesuai dengan target waktu yang ditentukan.
“Realisasinya tahun ini harus tuntas 100 persen, kalu tidak resikonya kita yang akan rugi,” ucap Ismail.
Ismail menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh Pemkot, seperti penyusunan Rencana Awal Biaya (RAB).
Kemudian tahapan review inspektorat, terkait koofisien harga satuan RAB yang diajukan. Menurut Ismail tahapan pra pekerjaan penentu suksesnya kegiatan PEN.
“Dari segala aspek, kita mengedepankan ketelitian dan kehati-hatian,” ujarnya.
Ia berharap, Pokja dapat bekerja secara optimal, mengingat anggaran yang akan dikucurkan hanya berlaku satu tahun di 2021.
Seperti diketahui Pemkot memperoleh pinjaman PEN sebesar Rp294 miliar, dari kementerian keuangan yang di kelola PT. SMI.
Dari Rp294 miliar itu, akan membiayai 6 item kegiatan pekerjaan infrastruktur. yaitu Penataan jalan Nani Wartabone, Pembangunan Pusat Kuliner Kalimadu, Optimalisasi SPAM, Revitalisasi Kawasan Pusat Perdagangan, Pengembangan Rumah Sakit Otanaha dan Pembangunan Kota Baru. (Ari/rls/gopos)