No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Kusta Bukan Penyakit Kutukan dan Keturunan

Admin by Admin
Sabtu 23 Februari 2019
in Ayo Germas, Headline, Indepth News
0
20
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

GOPOS.ID – Penyakit Kusta masih menjadi momok masyarakat Gorontalo. Bahkan di era teknologi yang makin canggih mitos seputar kusta masih dipercayai oleh masyarakat.

Mulai sebagai penyakit keturunan, ada juga yang mengaitkan bahwa ini adalah kutukan. Namun nyatanya, tidak seperti itu.

Menurut Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, dr. Irma Cahyani Ranti bahwa kusta adalah penyakit kulit yang disebabkan bakteri Mycobacterium leprae. Hampir serupa dengan penyakit Tuberculosis (TBC) yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB).

Kedua penyakit ini sama-sama menular lewat kontak langsung dengan penderita yang belum diobati. Penularan bisa lewat pernapasan dan udara. Namun bedanya, jika bakteri Mycobacterium leprae menyerang saraf kulit manusia, bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru.

Di Gorontalo sendiri, penderita kusta sering dikucilkan oleh masyarakat. Bahkan banyak dari sebagian masyarakat menganggap meremeh gejalah kusta sebelum membuat penderita tersebut menjadi cacat.

“Kusta bukan penyakit kutukan atau keturunan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Jika tidak diobati, maka lama kelamaan akan membuat kecatatan, dan yang sering sering kita lihat selama ini sampai tangannya ada yang putus dan sebagainnya,” ucap dr. Irma.

Baca Juga :  Sinkronisasi Germas dan PIS-PK Tingkatkan Penilaian KKS

Dari data yang diperoleh Gopos.id bahwa tahun 2016, sebanyak 214.783 kasus baru dilaporkan dari 143 negara. Dimana Indonesia menduduki urutan ketiga dengan penderita 16.826 orang (8 persen) penyakit Kusta tertinggi di dunia, setelah India 135.485 kasus (63 persen), Brazil 25.218 kasus (12 persen).

Sementara untuk Provinsi Gorontalo berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo jumlah kasus kusta di tahun 2017 dan 2018 menunjukkan angka yang cukup besar. Dimana pada tahun 2017 ada 214 kasus kusta baru.

Kusta Gorontalo

Dengan angka tertinggi di wilayah kabupaten Gorontalo sebanyak 57 kasus baru. Kemudian Kabupaten Boalemo 43 kasus baru kusta, Kota Gorontalo 31 kasus baru kusta, Pohuwato 31 kasus baru kusta, kabupaten Bone Bolango 30 kasus baru kusta, dan Gorontalo Utara 22 kasus baru kusta.

Baca juga : Izin Operasional Keluar, RSUD Ainun Habibie Kini Bertipe C

Di tahun 2018 183 kasus baru di Provinsi Gorontalo. Dengan capaian tertinggi di wilayah Kabupaten Gorontalo 64 kasus baru kusta (data sampai Agustus 2018), Pohuwato 42 kasus baru kusta, Bone Bolango 39 kasus baru, Gorontalo Utara 17 kasus baru, Boalemo 15 kasus baru dan Kota Gorontalo 6 kasus baru (data kota sampai Agustus 2018).

Baca Juga :  Inovasi Posyandu di Mall, Diharapkan Penimbangan Balita Bisa 100 Persen

“Kenapa dalam beberapa tahun penyakit Kusta di Gorontalo tinggi. Karena setelah kita melakukan penemuan dini, ternyata cakupan penemuan meningkat. Bahkan di tahun 2018 seluruh desa kita sudah lakukan deteksi dini, dan ternyata banyak kasus baru yang ditemukan,” kata dr. Irma.

Untuk mengeliminasi kasus ini, maka penemuan kasus sedini mungkin harus dilakukan. Kemudian yang ditemukan diobati, sehingga memutuskan rantai penularan dari penyakit kusta tersebut.

“Jika ada masyarakat yang sejak dini kami temukan penyakit kustanya, maka akan mudah diobati. Serta orang tersebut tidak akan menularkan kepada orang lain,” tuturnya. (andi/gopos)

Baca juga : Sinkronisasi Germas dan PIS-PK Tingkatkan Penilaian KKS

Baca juga : 39 Dokter Internsip Tugas di Gorontalo

Tags: Ayo GermasIndepthIndepth NewsKustaKusta di GorontaloPenyakit Kusta
Previous Post

Sinkronisasi Germas dan PIS-PK Tingkatkan Penilaian KKS

Next Post

Menkopolhukam: Gorontalo Berkembang Pesat itu Karena Gubernurnya

Related Posts

Safety Run ala RS Ainun Habibie, Ajang Edukasi Keselamatan Pelari dan Kesmas
RSUD Ainun Habibie

Safety Run ala RS Ainun Habibie, Ajang Edukasi Keselamatan Pelari dan Kesmas

Minggu 1 Juni 2025
IRT di Randangan Ditikam Suami Usai Ditegur soal Miras, Disaksikan Dua Anak Balita
Headline

IRT di Randangan Ditikam Suami Usai Ditegur soal Miras, Disaksikan Dua Anak Balita

Selasa 27 Mei 2025
Pelantikan PPPK di Kementerian Agama Gorontalo. (foto.istimewa)
Headline

Heboh! Narapidana Lolos Seleksi PPPK Kemenag Gorontalo, Nyaris Dilantik

Selasa 27 Mei 2025
12 remaja wanita yang diamankan pihak Polsek Tapa saat razia di tempat hiburan malam (karaoke). (foto.istimewa)
Headline

12 Remaja Wanita Diamankan Saat Razia Tempat Hiburan Karaoke

Minggu 25 Mei 2025
enam oknum kades di Gorontalo Utara yang menjadi daftar pencarian orang atas kasus dugaan politik uang di PSU pilkada 2024 yang digelar pada 19 April 2025. (foto.istimewa)
Headline

Polisi Buru Enam Kades Buron Kasus Politik Uang di Gorontalo Utara

Minggu 25 Mei 2025
Kasubditgakkum, Aipda Ismail Boudelo dan Bripka Adi Junaidi Botutihe saat menyerahkan berkas perkara kaus bom ikan, bersama tiga tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Pohuwato. (foto.istimewa)
Headline

Tiga Tersangka Kasus Bom Ikan Diserahkan ke Kejari Pohuwato

Jumat 23 Mei 2025
Next Post

Menkopolhukam: Gorontalo Berkembang Pesat itu Karena Gubernurnya

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Mahasiswi Diduga Jadi Korban Pemerasan-Persetubuhan Oknum Polisi Bone Bolango

    Mahasiswi Diduga Jadi Korban Pemerasan-Persetubuhan Oknum Polisi Bone Bolango

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polres Bone Bolango Proses Laporan Dugaan Persetubuhan Oknum Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bomber, Sapi Presiden di Gorontalo Berbobot 1.080 Kilogram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji 13 ASN Mulai Dibayarkan 2 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Pemuda di Kabila Nyaris Jadi Korban Panah Wayer saat Main Rental PS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.