GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Program pembangkitan ekonomi nasional, terus digencarkan oleh Pemmerintah Kota Gorontalo. Kali ini, sebanyak 340 pelaku usaha mikro mendapat pemberian bantuan modal usaha.
340 pelaku usaha mikro ini, terbagi menjadi 34 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh orang dengan nilai bantuan sebesar Rp. 2,5 juta per pelakuk usaha dalam bentuk sarana usaha.
Penerimaan bantuan ini terjadi pada saat sosialisasi bagi UMKM penerima bantuan usaha, yang dirangkaikan dengan kegiatan penyerahan bantuan subsidi upah kepada TKPD. Sekaligus penyerahan santunan jaminan kematian dan penyerahan kartu kepesertaan BPJS ketenagakerjaan kepada pekerja formal dan informal yang terdampak covid-19 se-Kota Gorontalo tahun anggaran 2020, di
Gedung Bandhayo Lo Yiladia, Kamis (10/12/2020).
Saat memberikan bantuan tersebut secara simbolis, Wakil Walikota Gorontalo, Ryan F. Kono mengungkapkan bahwa saat ini bangsa Indonesia termasuk di daerah Kota Gorontalo sedang menghadapi ujian di tengah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi mengalami goncangan yang cukup serius. Angka kemiskinan dan pengangguran meningkat, dunia usaha terutama sektor UMKM mengalami kontraksi yang cukup berat dari sisi produksi, pemasaran hingga pembiayaan.
“Sehingganya Pemerintah Kota Gorontalo menginisiasikan langkah seperti ini. Sebagai gerakan pemulihan ekonomi melalui perbaikan ekosistem kemudahan usaha yang memungkinkan pelaku usaha mikro bisa mengakses pasar yang lebih luas, pembiayaan serta pengembangan kapasitas usaha seluas-luasnya,” ungkapnya.
Ryan juga menegaskan bahwa tantangan baru yang dihadapi oleh dunia usaha saat ini tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital dan inovasi produk. Tapi juga menjadi momentum untuk menghadirkan visi baru. Di tengah perubahan sosial ekonomi yang sangat dinamis.
“Seluruh program bantuan ini, dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah kota Gorontalo kepada seluruh masyarakat. Baik pelaku usaha mikro maupun pekerja formal dan informal,” tutupnya. (Aldy/gopos)