GOPOS.ID, SUWAWA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango memberi dukungan dan siap menyukseskan pencanganan hari Maleo sedunia. Pencananganan akan berlangsung di Taman Nasional Bogani Wartabone, Sabtu (21/11/2020).
Pencanangan hari maleo sedunia ini merupakan bagian dari upaya konservasi Burung Maleo, yang merupakan salah satu satwa yang dilindungi. Melalui pencanangan hari maleo, msyarakat diharapkan bisa mengenali dan ikut aktif dalam konservasi burung Maleo.
“Masih cukup banyak warga yang belum tahu tentang burung Maleo. Bahkan ada yang ingin membeli telurnya karena memiliki ukuran yang besar. Tentu hal itu melanggar Undang-undang, karena maleo menjadi salah satu habitat yang dilestarikan,” ujar Dr. Iwan Bempah, MP saat menjadi moderator Webinar dalam rangka Pencanangan Hari Maleo Sedunia, Jumat (20/11/2020).
Webinar menghadirkan pembicara Direktur Konservasi Keanekaragaman, Ditjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, drh. Indra Eksploitasia, M.Si; Sekda Bone Boalngo, Ir. Ishak Ntoma, M.Si; serta Program Manajer Sulawesi WCS-IP, Iwan Hunowu.
Menurut Ishak Ntoma, saat ini Pemkab Bone Bolango sedang menyiapkan suatu konsep ekowisata. Tujuan menjadikan suatu daya tarik bagi wisatawan turis mancanegara.
“Wilayah hutan di Bone Bolango sangat memungkinkan untuk itu,” ujar Ishak Ntoma.
Ishak mengatakan, Pemkab Bone Bolango sempat menemui kendala baik dari sisi anggaran maupun sumber daya manusia (SDM), dalam pengembangan ekowisata. Akan tetapi berkat bantuan dan intervensi dari KLH semua dapat berjalan lancar.
“Dalam 3 tahun terakhir Pemerintah sudah ikut berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata, khususnya dalam hal pelestarian Burung Maleo,” ungkap Ishak Ntoma.
Pada 2021 Pemkab Bone Bolango berencana membuatkan jalan di luar Taman Bogani Wartabone.
“Kemudian menysoalisasikan kepada masyarakat agar lebih sadar untuk tidak merusak hutan khususnya habitat burung maleo tersebut dengan cara memberdayakan masyarakat sebagai pemandu wisata,” tutur Ishak Ntoma.(Indra/gopos)