GOPOS.ID, GORONTALO – Di masa pandemi Covid-19, sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Gorontalo mengalami kesulitan ekonomi. Bantuna yang dikucurkan pemerintah pusat hingga ke daerah-daerah, sekurangnya dapat membantu masyarakat dalam menghadapi himpitan ekonomi di masa pandemi Covid-19 ini.
Hal itulah yang diutarakan Ketua Senat Fakultas Sains Teknologi dan Ilmu Kesehatan Universitas Bina Mandiri Gorontalo, Meliza Fransiska Latif saat menjadi narasumber pada dialog bersama Selebes Radio dengan tema ‘Efektitvitas penyaluran bantuan sosial tunai’ kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Dikatakan Meliza sejauh ini banyak bantuan yang dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah harus melalui Bank penyalur.
Kondisi ini yang kemudian membuat masyarakat terdalam atau yang berada di pinggiran desa sulit mengakses ke bagian kota untuk menerima bantuan tersebut. Alhasil bantuan yang harusnya diterima utuh, harus terpotong dengan biaya lainnya yang digunakan penerima untuk mengambil bantuan Covid-19.
Dengan adanya bantuan sosial yang disalurkan secara tunai, sekurangnya dapat membantu masyarakat. Dimana dana yang mereka terima bisa utuh.
“Sebagai mahasiswa saya melihat peran pemerintah dalam membantu masyarakat yang benar-benar terdampak covid-19 ini sangat luar biasa. Daya beli masyarakat setidaknya tetap ada. Nah inilah yang benar-benar masyarakat butuhkan. Kami mahasiswa melihat bahwa langkah ini sangat positif, khususnya bagi mereka yang benar-benar terdampak,” ucap Meliza.
Peran aparat kelurahan atau desa yang datang langsung dikatakan Meliza sangatlah penting.
Sebab di beberapa desa, ia melihat bantuan sosial tunai ini langsung disalurkan oleh aparat desa tanpa potongan. Dan ia berharap agar sikap jujur tanpa diskiriminasi sosial itu bisa terbangun di seluruh daerah.
“Kontrol sosial dari kami mahasiswa, pemuda terhadap penyaluran ini juga sangat penting. Jangan sampai bantuan sosial tunai yang disalurkan ini malah akan terjadi penyimpangan. Jangan sampai itu terjadi. Sehingga kami mendorong agar pengawasan terhadap aparat pemerintah baik Kabupaten/kota hingga ke Desa dapat benar-benar maksimal. dan memastikan bahwa bantuan ini tersalurkan tanpa adanya potongan-potongan,” tandasnya.
Dalam dialog ini hadir juga Imra Hasiru kepala seksi penanganan fakir miskin, Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dan Abdul Hafid, kepala Kantor POS Indonesia Gorontalo. (andi/gopos)