GOPOS.ID, GORONTALO – Upaya penanggulangan pandemi virus corona (covid-19) tak hanya seputar masalah kesehatan saja. Maraknya informasi yang keliru (disinformasi) serta informasi bohong (hoaks) tentang covid-19, memiliki korelasi terhadap upaya untuk menekan penyebaran covid-19.
Tak hanya di kota-kota besar. Penyebaran disinformasi dan hoaks terkait Covid-19 juga ikut melanda wilayah Gorontalo. Apalagi di zaman sekarang dengan kecanggihan dan kemajuan teknologi komunikasi. Peredaran serta penyebaran disinformasi dan hoaks covid-19 tak lagi dibatasi ruang dan wilayah.
Beberapa waktu lalu, masyarakat Gorontalo sempat dihebohkan dengan unggahan di media sosial terkait adanya pasien covid-19 yang kabur dari rumah sakit. Dalam hitungan menit, unggahan itupun dibagikan berkali-kali melalui berbagai platform media sosial. Sebagian besar masyarakat dibuat khawatir saat menerima dan membaca kabar tersebut.
Namun setelah ditelusuri, ternyata informasi tersebut ternyata keliru (disinformasi). Sang pasien yang dimaksud tetap berada di rumah sakit dan menjalani perawatan.
Kabar adanya pasien covid-19 yang lari dari rumah sakit adalah bagian kecil disinformasi serta hoaks yang beredar di tengah pandemi Covid-19. Bahkan hingga saat ini, disinformasi serta hoaks berkaitan Covid-19 masih berseliwiran. Salah satunya mengenai vaksin Covid-19 yang bisa merubah DNA manusia.
Maraknya peredaran disinformasi dan hoaks disadari betul oleh Pemerintah Provinsi serta jajaran terkait yang terlibat dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di Provinsi Gorontalo.
“Kita melalukan berbagai upaya untuk menangkal disinformasi dan hoaks berkaitan Covid-19,” ujar Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili saat dialog disinformasi Hoaks, Jumat (23/10/2020).
Berbagai langkah yang ditempuh itu antara lain melibatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Gorontalo sebagai agen penangkal disinformasi Covid-19. Yakni dengan memanfaatkan akun media sosial ASN masing-masing.
“Para ASN kita libatkan untuk menyebarluaskan informasi, termasuk sosialisasi dan edukasi berkaitan Covid-19 melalui akun media sosial masing-masing,” tutur Wahyudin Katili.
Strategi lain adalah memanfaatkan media luar ruang yang dimiliki Pemprov Gorontalo. Media luar ruang dalam bentuk videotron itu menampilkan tayangan yang berisi imbauan untuk menaati protokol kesehatan covid-19.
“Setiap pekan materinya diganti. Kemudian durasi tayangnya dibuat singkat, agar masyarakat meskipun sekilas melihat pesan yang ada dalam tayangan itu bisa tersampaikan,” urai Wahyudin Katili.
Baca juga: Jumlah Sembuh Covid-19 di Gorontalo Sudah 2.854 Orang
Wahyudin Katili menambahkan, sosialisasi dan edukasi dalam rangka menangkal penyebaran hoaks Covid-19 ikut pula dilakukan dengan melibatkan media massa. Baik media massa cetak, media elektronik, serta media siber (online).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi, menjelaskan penyebaran hoaks dan disinformasi seputar Covid-19 terjadi sejak di awal masa pandemi. Oleh karena itu Satgas Covid-19 Provinsi Gorontalo turut menggandeng media massa agar selalu memberikan informasi perkembanga Covid-19 kepada masyarakat.
“Alhamdulillah dukungan yang diberikan teman-teman media massa sangat membantu dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat berkaitan covid-19,” ungkap dr.Triyanto Bialangi.
Hal senada disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole. Menurutnya, ketika sebuah disinformasi atau hoaks tentan covid-19 menyebar, pihaknya sesegera mungkin memberikan penjelasan kepada masyarakat.
“Kanal-kanal media sosial yang ada kita manfaatkan untuk memberikan sosialisasi. Termasuk pula di media massa,” ujar Misranda.
Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Gorontalo, Fadli Poli, menyampaikan penyebaran disinformasi tentang Covid-19 sangat berkaitan erat dengan sikap kritis masyarakat.
“Banyak terjadi masyarakat begitu menerima sebuah kabar, tanpa melakukan penulusuran lebih lanjut, langsung membagikan. Padahal kabar yang dibagikan itu adalah disinformasi, atau hoaks,” tutur Fadli Poli.(ilham/gopos)