GOPOS.ID, POHUWATO – Banjir di Kabupaten Pohuwato tidak seperti biasanya. Sejak kerusakan hulu akibat aktivitas tambang liar yang tak terkendali, banjir menerjang rumah warga semakin parah.
Pengakuan ini disampai Rasmin Rupu (48), korban banjir di Desa Palopo, Kecamatan Marisa. Dari balik tenda pengungsian, wanita paruh baya itu mengakui, sebelum ada aktivitas tambang yang beroperasi, banjir yang menerjang Desa Palopo tidak separah yang dialami sekarang.
“Di atas ada aktivitas tambang, biasanya banjir tidak seperti ini, tidak sampai berapa jam air langsung naik dan menyeberang jalan,” ungkapnya.
Rasmin berharap, kepada para pelaku aktivitas tambang, di wilayah pegunungan Pohuwato agar saling menjaga. Mengingat, kiriman air dari pegunungan meresahkan warga terutama yang tinggal di bibir sungai.
Sebagai informasi, banjir yang melanda Kabupaten Pohuwato Sabtu (19/9) kemarin, sebanyak 2.874 jiwa/940 terdampak di empat kacamatan.(muhajir/gopos)