GOPOS.ID, KWANDANG – Wakil Bupati(Wabup) Gorontalo Utara (Gorut), Thariq Modanggu merasa geram atas ulah pihak perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), mendatangkan 13 Tenaga Kerja Asing (TKA) tanpa ada koordinasi dengan pihak pemerintah daerah.
“Saya kaget! Karena sudah ada informasi ada 13 orang TKA asal Cina tiba di Gorontalo Utara, pada hari Rabu kemarin,”kata Thariq usai mengecek langsung ke lokasi PLTU Tomilito, Jumat (07/08/2020).
Thariq menilai pihak PLTU melanggar ketentuan yang telah disepakati saat rapat pembahasan terkait kedatangan TKA, bersama Wakil Gubernur dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lalu.
“Terus terang kami menyatakan kekesalan terhadap pihak PLTU. Sebab, apa yang dilihat tidak sesuai dengan hasil rapat sebelumnya,” tegas Thariq.
Kendati menurut dia, pada rapat pertama telah disepakati bahwa pihak PLTU dalam hal ini Gorontalo Listrik Perdana (GLP) untuk lebih proaktif dalam melakukan koordinasi.
Terutama berkomunikasi untuk menyampaikan berbagai informasi, baik itu tentang rencana kedatangan TKA. Termasuk juga transparansi dalam dokumen dan pengawasan.
Akan tetapi yang ditemukannya dilapangan tidak demikian. Menurut Thariq, meski kewenangannya ada pada Pemerintah Provinsi. Namun setidaknya pihak PLTU jangan hanya tutup mata dengan pemerintah daerah.
“Walaupun kewenangan ada di provinsi. Apa saja yang terjadi di daerah ini, menjadi tugas kami untuk mengkoordinir dan mengawasinya,” kata Thariq.
Thariq memperingatkan kepada pihak PLTU agar tidak mengabaikan kesepakatan yang sudah disepakati dengan pemerintah daerah. Jangan sampai ada hal–hal yang nantinya akan merugikan masyarakat Gorontalo Utara.
“Sebelum mendatangkan lagi TKA, kiranya segera dikoordinasikan. Supaya kita akan sama–sama melakukan pengecekan dalam rangka pengawasan. Ini juga kami lakukan untuk mencegah kegaduhan di tengah masyarakat,” tandasnya.(isno/gopos)