GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak 81 putra putri lulusan SMA Provinsi Gorontalo mengikuti Seleksi Penerimaan Calon Taruna (Sipencatar) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun akademik 2020/2021.
Seleksi kemampuan dasar dengan sistem Computer Assisted Test dilaksanakan di UPT Badan Kepegawaian Negara (BKN) Gorontalo di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa (21/7/2020).
“Seleksi ini sudah yang ketiga kalinya dilaksanakan sejak tahun 2018 yang merupakan kerja sama antara Pemprov Gorontalo dengan STTD untuk pola pembibitan sumber daya manusia perhubungan darat,” kata Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim usai meninjau pelaksanaan seleksi.
Idris mengungkapkan, kesepakatan kerja sama antara Pemprov Gorontalo dan STTD berlangsung selama lima tahun. Pada seleksi tahun 2019, Provinsi Gorontalo hanya berhasil meloloskan tiga peserta ke STTD Kemenhub.
Idris berharap, tahun ini akan lebih banyak lagi putra putri Gorontalo yang berhasil masuk ke STTD seiring banyaknya peserta yang mengikuti seleksi.
“Tentunya saya berharap dari peserta yang mengikuti seleksi ini banyak yang lulus dan diterima di STTD,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro menjelaskan, seleksi kemampuan dasar meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Inteligensi Umum (TIU), serta Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Ketiga jenis tes itu memiliki nilai minimal atau passing grade yang harus dipenuhi, yaitu untuk TWK minimal 65 poin, TIU 80 poin, dan TKP 126 poin. Peserta yang dinyatakan lulus CAT masih akan mengikuti tes selanjutnya, di antaranya tes kesehatan, psikotes, dan tes kesamaptaan.
“Tahun lalu ada 18 peserta dari Provinsi Gorontalo yang lulus CAT, tetapi setelah tes lanjutan. Hanya tiga orang yang lolos masuk STTD,” jelas Jamal.
Jamal menambahkan, pelaksanaan seleksi Sipencatar tahun ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Penanganan Tidak Sesuai Protokol, Jenazah Positif Covid-19 Berpotensi Menularkan ke Orang Lain
Berbeda dengan penyelenggaraan pada seleksi tahun pertama dan kedua, orang tua peserta bisa datang langsung untuk menyaksikan hasil ujian yang ditampilkan di monitor UPT BKN Gorontalo.
Tetapi untuk mencegah penularan Covid-19, orang tua tidak diizinkan untuk datang dan hanya bisa memantau melalui kanal Youtube BKN Gorontalo.
“Sebelum pelaksanaan seleksi, BKN juga sudah menyurat ke Gugus Tugas Provinsi untuk rapid test guna memastikan seluruh panitia pelaksana ujian bebas Covid-19. Juga disiapkan tempat cuci tangan, pengukuran suhu, serta pengaturan jarak antara peserta ujian,” tandas Jamal. (rls/adm-01/gopos)