GOPOS.ID, GORONTALO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Gorontalo dr. Hasri Ainun Habibie terus mengejot percepatan fasilitas dan sumber daya manusia. Agar nantinya setiap masyarakat yang menggunakan fasilitas RSUD Ainun Habibie bisa terlayani dengan maksimal.
Setelah beberapa gebrakan dicapai di tahun 2018, salah satunya dengan pencapaian akreditas perdana. Di tahun ini sudah ada beberapa hal yang dilakukan.
Yaitu ketersediaan ruang Radiologi dan Laboratorium serta peningkatan sumber daya manusia. Di awal tahun ini RSUD Ainun Habibie telah menyaring tenaga kesehatan yang bertugas untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
Nah, dengan berbagai inovasi ini, kini RSUD Hasri Ainun Habibie sedang mempersiapkan diri untuk peningkatan tipe rumah sakit. Tipe rumah sakit yang berstatus tipe D, akan diupayakan untuk menjadi tipe C di tahun ini.
Baca juga :RS Ainun Habibie Kampanyekan Anti Sampah Plastik
“Kami akan bersama-sama dengan dinas kesehatan Provinsi Gorontalo untuk mengupayakan peningkatan tipe rumah sakit di tahun 2019,” ucap direktur RSUD dr.Hasri Ainun Habibir, dr. Yana Yanti Sulaiman.
Menurut dr. Yana Yanti Sulaiman bahwa pemenuhan persyaratan ke peningkatan tipe tersebut terus diproses. Bahkan progres persiapannya sudah mencapai angka 95 persen.
“Sebagian besar persyaratan pengajuang sudah selesai, sudah komplet. Tinggal sisanya yang kami sudah bahas bersama pak Kadis Kesehatan. Insyaallah target 2019 sudah naik tipe atau naik kelas C,” papar dr. Yana.
Seiring dengan peningkatan tersebut, ada beberapa layanan lagi yang akan dikembangkan. Yaitu layanan poliklinik rawat jalan maupun rawat inap. Salah satunya rehap medis. Pasien-pasien saraf atau pasien stroke membutuhkan pelayanan phisioterapy. Peningkatan fasilitas penunjang akan dilengkapi di tahun ini beserta fasilitas penunjang lainnya.
Baca juga : RSUD dr. Hasri Ainun Habibie Naik Kelas, Akreditas Lulus Perdana
“Untuk butuh dokter phisioterapy sudah ada. Namun kami masih ada fasilitas yang kurang. Kami berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ini. Karena penyakit saraf atau stroke butuh penanganan medis yang ditunjang oleh fasilitas yang memadai,” tandas dr. Yana. (ndi)