GOPOS.ID, BONEBOL – Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menetapkan status darurat bencana alam di kabupaten Bone Bolango, Jumat (12/6/2020).
Penetapan status darurat bencana ini setelah sebanyak lebih dari 6.000 jiwa menjadi korban dari bencana banjir yang menimpa 6 kecamatan di Bone Bolango. Darurat bencana di Bonebol ini akan berlangsung selama 14 hari kedepan.
Bupati Hamim Pou menuturkan bahwa kabupaten Bonebol saat ini harus siap menghadapi bencana banjir bandang yang menimpa enam kecamatan dengan korban mencapai 6.000 jiwa.
Sejauh ini pemerintah sudah mendirikan posko dan dapur umum di beberapa titik yang menjadi lokasi bencana.
“Kita menyiapkan tempat tinggal darurat. Ada beberapa sekolah yang kita gunakan untuk menjadi tempat tinggal darurat dari korban banjir ini,” kata Hamim Pou saat meninjau dapur umum di kantor Desa Duano, Kecamatan Suwawa, Jumat (12/6/2020).
Dikatakan Hamim dari bencana banjir yang terjadi sejak Kamis (11/6/2020) kemarin, satu jembatan Molintogupo Kecamatan Suwawa Selatan. Tak hanya itu enam rumah terseret banjir dan 31 rumah rusak besar akibat banjir.
“Kita lihat sekarang sudah hujan lagi. Kita harus siap mengantisipasi banjir kedua. Kita harapkan masyarakat tetap waspada dan siaga agar tidak menjadi korban. Yang sudah balik ke rumah harus berhati-hati. Bagi yang masih di posko pengungsian kita terus memantau agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (andi/gopos)