GOPOS.ID, GORONTALO – Jarum jam menunjukkan pukul 11.00 wita, Selasa (22/1/2019), ketika Sartin Djafar melewati rumah tetanganya Rabia Mahajani. Tak ada yang berbeda dari dalam rumah bercat putih itu. Suasana tenang dan tak banyak terdengar suara aktivitas dari dalam rumah.
Sehari sebelumnya, Senin (21/1/2019), warga Desa Bongomeme, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo itu juga mendapati kondisi yang sama. Kaca jendela rumah tetangganya Rabia Mahajai dalam keadaan terbuka. Pun demikian Rabia Mahajani. Perempuan berusia 53 tahun tampak berbaring terlentang di lantai. Perempuan yang sehari-harinya bekerja sebagai rumah tangga itu dikira sedang tidur di lantai.
Baca juga : Kabar Gembira! 100.000 Lowongan CPNS Dibuka Maret 2019
Menemui kondisi yang sama dalam dua hari, membuat Sartin merasa ada yang aneh. Sebab, tak biasanya Rabia terlelap dalam waktu yang lama. Apalagi sudah dua hari posisi Rabia tak berubah.
Dengan rasa penasaran Sartin lantas memanggil nama Rabia. Harapannya Rabia bisa terjaga.
Namun harapan itu sirna. Berkali-kali dipanggil, Rabia tak kunjung menjawab. Rasa penasaran Sartin makin memuncak. Ia lantas menghampiri Adelin Harun, tetangga yang bersebelahan rumah dengan Rabia.
“Adelin, juga torang liat te Rabia,” ajak Sartin kepada Adelin.
“Ada apa uti,” tanya Adelin.
“Saya ada panggil-panggil tapi tak ada jawaban,” ucap Sartin.
Kedua perempuan itu kemudian bergegas menuju kediaan Rabia. Setibanya di depan pintu, Sartin dan Adelin kembali memanggil nama Rabia.
“Ah tidak ada jawaban. Mari juga torang masuk,” ujar Adelin.
Begitu pintu dibuka Adelin langsung terperanjat.
“Astagfirullah, tolong…,” ucap Adelin sembari keluar rumah.
Rupanya saat itu Rabia sudah dalam kondisi tak bernyawa. Wajah dan sekujur tubuhnya membengkak dan menghitam. Ia diduga telah tewas tiga hari yang lalu.
Baca juga: 30 Pejabat Kabupaten Gorontalo di Mutasi, Cek Daftarnya Disini!
Teriakan Adelin yang meminta pertolongan membuat warga sekitar langsung berdatangan. Tak berapa lama, petugas Kepolisian Sektor (Polsek) tiba di lokasi. Mereka melakukan pemeriksaan sekaligus mengevakuasi korban ke Puskesmas Dungaliyo.
“Korban tinggal di rumah seorang diri,” ujar Kapolres Gorontalo AKBP Dafcoriza,SIK,M.Sc melalui Kasat Reskrim AKP Muh. Kukuh Islami,SIK.
Menurut Kukuh Islami, hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Sehingga diduga korban meninggal akibat penyakit yang diderita.
“Penjelasan pihak keluarga, korban mengidap penyakit darah tinggi. Korban sudah kami serahkan ke pihak keluarganya di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru,” kata Kukuh Islami. (adm-02)