GOPOS.ID,GORONTALO – Menjalankan perkuliahan dengan sistem online (dalam jaringan) mempunyai kesan tersendiri bagi para mahasiswa. Terutama yang tinggal di wilayah yang masih terbatas akses internet.
Kondisi itu membuat mereka harus berpergian ke tempat yang jauh dan tinggi, guna mencari sinyal internet. Supaya bisa mengikuti proses perkuliahan tanpa mengalami kendala.
Hal tersebut nampaknya tengah dirasakan oleh Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGo), yang berpemukiman di pelosok Kabupaten Gorontalo, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo. Mereka harus mereka menempuh jarak 3 km untuk mendapatkan tempat yang sinyalnya bagus.
“Di kampung saya sinyalnya jelek, kadang bagus kadang tidak dan kebanyakan saat jam perkuliahan sinyalnya itu buruk. Makanya agar tetap kuliah,saya harus ke perbukitan dulu yang jaraknya itu 3 km dengan jalan yang cukup terjal,” ungkap Rahman Abas, mahasiswa UNG jurusan Pendidikan Jasmani.
Namun ia mengakui tetap bersyukur, karena meski dengan keterbatasan yang ada masih dapat mengikuti perkuliahan agar tidak tertinggal mata kuliah.
“Sebenarnya kalau setiap hari seperti ini capek. Apalagi jadwal kuliah yang padat ditambah saya berpuasa, namun saya tetap bersyukur dan semangat karena masih ada tempat di kampung saya yang bisa menjangkau sinyal internet. Saya tidak ketinggalan mata kuliah,” tuturnya.
Lain lagi yang dirasakan Mahasiswa UMGo jurusan SI Ayub Zubair Hamzah. Ia khawatir saat musim hujan datang tentu ini akan sangat menyulitkan ia dan temannya untuk ikut perkuliahan.
“Soal semangat, saya semangat, tapi saya itu khwatir kalau nanti musim hujan tentu kami akan sulit ke tempat ini karena pasti aksesnya akan sulit dilewati,” katanya.
Untuk itu ia sangat berharap, agar adanya perhatian dari pemerintah setempat untuk membantu mereka yang harus kuliah di gunung atau perbukitan demi mencari sinyal internet yang bagus, sehingga mereka tidak akan terisolir.(Widya/gopos)