GOPOS.ID, KOTA – Wali Kota Marten Taha melakukan pemantauan terhadap kawasan-kawasan yang sering kali ramai lalu lalang aktivitas di waktu sore hari. Pemantauan ini dilakukan Marten Taha untuk memastikan bahwa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kota Gorontalo benar-benar terlaksana atau tidak.
Dari pantauan Wali Kota Gorontalo dua periode ini, tepat pukul 17.00 WITA, beberapa ruas jalan mulai dibatasi aktivitasnya.
Bahkan petugas bertindak tegas meminta warga untuk memutar balik kendaraannya di waktu penerapan PSBB.
Menurut Marten Taha bahwa upaya PSBB di Kota Gorontalo ini dilakukan agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di provinsi Gorontalo. Sejauh ini, angka kasus sembuh di Gorontalo naik signifikan. Sementara kasus baru berangsur-angsur mulai berkurang.
“Sudah mulai melambat kasus baru di Gorontalo. Di Kota Gorontalo tersisa 2 pasien yang sementara di rawat. Artinya jika masyarakat mematuhi PSBB ini, maka rantai penyebaran Covid-19 bisa kita cegah. Inti dari PSBB ini untuk membatasi agar tidak terjadi kontak baru antara warga. Sehingga rantai penyebaran bisa diputuskan,” papar Marten Taha.
Sejauh ini dikatakan Marten bahwa yang dilakukan gugus tugas baik Kota, kabupaten dan Provinsi yakni mentracking keluarga atau kerabat yang pernah berinteraksi dengan pasien positif.
Di Kota sendiri, Wali Kota Marten sudah memerintahkan petugas dari dinas kesehatan Kota Gorontalo untuk mendata dan mentracking orang-orang terdekat pasien positif. Sebab dari kasus yang ada, sebagian besar dari kasus baru adalah mereka yang pernah ada kontak dengan pasien positif.
Baca juga: Tiga Pasien Covid-19 di Gorontalo Sembuh, Sisa 7 Pasien yang Dirawat
“Jadi keluarga, tetangga dan kerabat yang pernah ada kontak itu yang kita tracking. Sehingga bisa kita tahu kondisi mereka. Jangan sampai ada kasus baru dari orang-orang tersebut. Sebagai contoh kasus yang klaster Kalimantan Utara. Itu ada beberapa orang yang terjangkit dari klaster teresbut. Sehingga ini menjadi fokus kita,” ucap Marten. (andi/gopos)