GOPOS.ID, GORONTALO – Penambahan kasus terjangkit virus corona (Covid-19) di Gorontalo menunjukkan perkembangan baru. Kasus yang terjadi pada pasien 13 menjadi teguran keras bagi masyarakat untuk menaati himbauan pemerintah untuk menghindari tempat keramaian dan berkerumun.
Sebab pasien 13 yang berasal dari Kelurahan Botu, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah. Sehingga besar kemungkinan yang terjadi terhadap pasien 13 adalah transmisi lokal dari tempat yang ia kunjungi.
Sejauh ini tim gugus percepatan penanganan covid-19 Provinsi Gorontalo bersama-sama tim gugus tugas Kota Gorontalo sedang melakukan penelusuran Epidemiologi terhadap riwayat aktivitas dari pasien 13 ini.
“Ini merupakan klaster baru dari perkembangan covid-19 di Gorontalo. Artinya dia tidak ada kaitannya dengan klaster yang sejauh ini sudah positif sebelumnya. Ini benar-benar tidak memiliki riwayat perjalanan. Entah pernah kontak dengan siapa, kemudian yang bersangkutan bisa positif rapid test dan swab test,” ucap juru bicara penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi usai konferensi pers, Sabtu (25/4/2020).
Menurut dr. Triyanto bahwa pasien 13 sempat mengeluh sesak nafas. Sehingga dilakukan rapid pertama pada 17 April dengan hasil positif. Kemudian Puskesmas setempat melakukan screening rapid test kedua terhadap pasien 13 dan tetap hasil positif.
“Keluhan yang disampaikan oleh pasien 13 yakni sesak nafas. Ketika dua kali rapid positif. Maka petugas merujuk yang bersangkutan di Rumah Sakit Aloei Saboe, Kota Gorontalo. Saat berada di RS diambil swabnya. Dan hari ini hasilnya positif,” jelas Triyanto.
Kondisi ini yang harus diwaspadai oleh masyarakat Gorontalo, sebab bisa saja orang tanpa gejalah (OTG) berada di sekitar lingkungan masyarakat.
Begitu OTG terkontak dengan warga, dan tidak ada jarak, kemudian tidak menggunakan masker. Sangat memungkinan untuk tertular.
Baca juga:Â Selang Seminggu, 4 Warga Kota Gorontalo Positif Corona
“Orang yang bersangkutan mungkin tidak ada gejalah. Karena imunnya kuat. Tetapi kita yang berada di dekatnya. Imunnya tidak kuat. Kita memiliki penyakit penyerta. Maka kita yang akan kena. Tidak langsung hari ini. Tetapi beberapa hari kemudian gejalah itu akan muncul. Bahkan bisa lebih parah,” papar dr. Triyanto.
Untuk itu, Triyanto mengajak masyarakat Gorontalo untuk tetap berada di dalam rumah. Menggunakan masker ketika keluar rumah, jaga jarak, serta jangan menyentuh bagian wajah sebelum mencuci tangan dengan sabun.
“Kita sementara transmisi lokal. Transmisi bisa diputus. Caranya jangan berkumpul. Karena virus ini tidak jalan sendiri. Ada pembawa, ada medium yang membawanya. Sehingga kita tertular. Untuk itu, mari kita sama-sama bergerak untuk memutus mata rantai penyebaran. Patuhi himbauan pemerintah. Ikuti protokol kesehatan. Insyaallah, ketika semua itu jalan. Beberapa pekan ke depan, kita bisa memutus rantai penyebaran ini. Tetapi jika kita tidak mengikuti perintah pemerintah. Bisa saja saya, anda, kita semua ikut tertular,” tandas dr. Triyanto. (andi/gopos)