GOPOS.ID, GORONTALO – Sebanyak 10 jemaah Gorontalo alumni ijtima ulama dunia 2020 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, terindikasi terpapar corona virus disease (Covid-19).
Meski begitu, masyarakat diimbau jangan panik dulu. Rapid test belum merupakan hasil final penentu seseorang positif terpapar Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, Darda Daraba, menjelaskan rapid test merupakan petunjuk untuk dilakukannya tes lanjutan. Yakni pemeriksaan swab.
“Yang menentukan (positif atau negatif) itu hasil swab. Jadi jangan panik dulu,” imbau Darda Daraba yang didampingi Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, Sabtu (11/4/2020).
Baca juga: Hasil Rapid Test, 10 Jemaah di Gorontalo Alumni Ijtima Gowa Terindikasi Covid-19
Apalagi, lanjut Darda Daraba, 10 jemaah yang saat ini dikarantina di Asrama Haji Provinsi Gorontalo tersebut, tidak memiliki gejala Covid-19. Antara lain, demam tinggi, batuk, ataupun sesak napas.
“Jadi mereka terindikasi tanpa gejala. Mohon ini dipahami agar tidak salah persepsi. Tetapi karena kita mengacu pada protokol kesehatan, maka walaupun tanpa gejala tetap dilakukan karantina,” tutur Darda Daraba.
Pria yang menjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo itu menjelaskan, para jemaah yang menjalani masa karantina diperlakukan dengan baik. Semua kebutuhan hidup disediakan.
“Makan-minumnya kita siapkan. Termasuk kita berikan vitamin. Semuanya kita perlakukan sesuai protokol kesehatan,” tegas Darda Daraba.
Baca juga: Gugus Tugas Covid-19 Provinsi: Jumlah Positif Rapid Test di Pohuwato 4 Orang
Lebih lanjut Darda Daraba menyampaikan, kondisi terakhir jemaah yang dinyatakan positif terpapar Covid-19, sudah membaik. Oleh karena itu, Darda Daraba mengimbau kepada seluruh masyarakat di Gorontalo untuk bersama-sama mendoakan kesembuhan jemaah yang positif Covid-19.
“Demikian pula para jemaah yang saat ini menjalani karantina di Asrama Haji Provinsi Gorontalo. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesehatan,” imbau Darda Darba.(ari/hasan/gopos)