GOPOS.ID, GORONTALO – Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling (BK), Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali melaksanakan pengabdian masyarakat. Kali ini 75 mahasiswa BK melaksanakan konseling lintas budaya di Desa Bongo 3, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo.
Pengabdian ini akan berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (13-15/3/2020) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa BK. Tentang menghargai lintas budaya dengan mempelajari ras, etnik atau budaya yang berbeda.
Hal ini sebagaimana disampaikan, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNG, Dr. Arwildayanto saat melepas pemberangkatan mahasiswa ke Wonosari, Jumat (13/3).
“Ini bagian dari aplikasi mata kuliah. Jadi selama ini hanya teori, nah kali ini mahasiswa akan mereka lihat langsung. Rumpun masyarakat yang hidup di sebuah desa tapi memiliki latar belakang suku yang berbeda. Ada yang dari orang Bali, orang Jawa dan beberapa suku selain Gorontalo,” ungkap Dr. Arwildayanto.
Menurutnya kegiatan ini juga bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki toleransi yang tinggi.
Sementara itu, Dosen penanggung jawab, Dr. Tuti Wanto menerangkan konseling lintas budaya dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa. Agar menjadi guru BK yang profesional.
“Karena yang akan dihadapi ini bukan hanya satu suku. Tapi dengan berbagai macam suku. Diharapkan mahasiswa BK bisa menyelesaikan masalah dengan sesuai harapan dari budaya yang berbeda tersebut,” ujar Dr. Tuti Wanto. (muhajir/gopos)