GOPOS.ID, GORONTALO – Memiliki gelar serambi madinah, Provinsi Gorontalo nampaknya masih menjadi wilayah dengan potensi besar masuknya narkoba.
Pasalnya, peredaran gelap barang haram itu bisa masuk di Provinsi Gorontalo melalui darat, laut bahkan udara. Sehingga kerap kali didapati peredarannya melalui jaringan lembaga permasyarakatan (lapas).
Kepala BNN Provinsi Gorontalo, Brigjenpol Drs. Suparwoto mengungkapkan penyelundupan narkoba melalui jalur darat terjadi di perbatasan-perbatasan antar daerah. Sementara melalui jalur laut, narkoba narkoba dapat masuk melalui kapal-kapal yang tidak terdeteksi.
“Ini menjadikan wilayah pesisir laut dan perbatasan berpotensi menjadi longgar peredaran narkoba,” ungkap Suparwoto saat Press Release kasus narkoba 2019, di Kantor BNNP Gorontalo, Kamis (26/12/2019).
Adapun peredaran narkoba melalui lapas menurut Suparwoto memang terus terjadi. Tidak hanya di Gorontalo bahkan di seluruh Indonesia, pasar narkoba potensi besar terjadi di lapas.
Lebih lanjut Suparwoto menerangkan bahwa permintaan narkoba yang tinggi di Gorontalo akan menyebabkan narkoba juga akan cepat masuk di Gorontalo.
“Sehingga kami sudah mengidentifikasi beberapa wilayah yang menjadi daerah rawan pemakai,” bebernya.
Sementara itu, untuk terus melaksanakan pencegahan dan penanganan peredaran barang haram itu. BNNP Gorontalo terus bersinergi dengan instansi lainnya mulai dari TNI/Polri, Dinas-dinas dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah lainnya demi mewujudkan Gorontalo yang bebas dari narkoba. (muhajir/gopos).