GOPOS.ID, GORONTALO – Sosok Rusli Habibie dikenal tegas dalam memberikan kebijakan-kebijakan. Apalagi terkait dengan layanan publik. Sehingga tidak heran angka kemiskinan serta torehan prestasi diraih Rusli selama memimpin menjadi Gubernur.
Tujuh tahun lebih memimpin Gorontalo dikatakan Rusli Habibie bahwa dirinya tidak banyak menerima penghargaan. Sebab menurutnya, penghargaan tertinggi yang ia rasakan ketika masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintahannya.
“Buat apa saya setiap minggu, setiap bulan datang ke Jakarta mendapatkan penghargaan kertas. Tapi rakyat saya yang sakit. Tidak bisa berobat. Banyak rakyat saya tidak kebagian bibit, belum makan pagi dan siang (sedangkan saya) hanya mengumpulkan secari kertas (penghargaan) yang dibayar,” kata Gubernur Rusli pada dialog rumah kopi yang disiarkan Radio Suara RH dan Radio RRI, Minggu (8/12/2019).
Rusli menuturkan bahwa banyak surat yang masuk ke ruangannya untuk menawarkan mendapatkan penghargaan. Setelah dicek, ternyata penghargaan tersebut harus dibayar dengan sejumlah uang.
“Saya orang yang tak mau dipuji-puji, apalagi dengan penghargaan yang harus dibayar. Saya ingin dihargai oleh rakyat saya ketika listrik tidak mati-mati lagi. Akses jalan sudah bagus. Karena penghargaan tertinggi yang saya rasakan, ketika masyarakat saya puas dengan kinerja kami,” tegas Rusli.
Rusli menuturkan, ia bersama wagub Idris Rahim hanya ingin meninggalkan legacy buat masyarkat Gorontalo. Ia ingin dikenang warga dengan karya yang bisa dirasakan dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu, Rusli Habibie juga menanggapi opini negatif masyarakat, Ia menegaskan opini negatif tersebut tidak mampu menggoyahkan dirinya untuk terus berbuat untu rakyat.
Sebaliknya, Ia berhasil membuktikan berbagai cibiran dan cacian dengan karya yang sudah bisa diarasakan oleh rakyat, termasuk oleh orang yang meragukan kapasitasnya.
“Contohnya dulu saya dikatakan tidak akan bisa membangun bandara, akhirnya sekarang jadi. Tidak bisa dibangun oleh pak Rusli jalan GORR, tapi sekarang orang yang mengatakan itu sekarang banyak lewat di situ. Saya hanya tertawa,” Rusli mencontohkan. (andi/gopos)