GOPOS.ID, GORONTALO – Teror panah wayer yang terjadi di Kota Gorontalo harus disikapi serius oleh aparat maupun pemerintah Kota dan Provinsi Gorontalo. Sebab tidak hanya meresahkan warga Kota Gorontalo, namun sudah menimbulkan korban luka bagi masyarakat yang tidak bersalah.
Hal ini yang menjadi desakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Gorontalo yang meminta agar pemerintah Kota Gorontalo menseriusi kasus penyerangan dengan panah wayer.
“Kami minta ketegasan Pemerintah Kota, Polres Kota Gorontalo, Polda Gorontalo serta DPRD Kota Gorontalo untuk menyeriusi masalah ini. Teror Panah Wayer di Kota Gorontalo sudah sangat meresahkan. Mahasiswa dan kami takut untuk keluar malam. Kota sudah tidak aman lagi,” ucap koordinator lapangan Yahya Abdullah ketika melakukan aksi damai di kantor Walikota Gorontalo, Jumat (8/11/2019).
Desakan ini tidak hanya himbauan atau sekadar selesai di meja rapat saja. Tetapi harus ada aksi nyata dari pemerintah dalam menekan atau membasmi teror ini.
Efek jerah kepada pelaku panah wayer adalah hal mutlak yang harus disikapi oleh pemerintah maupun aparat kepolisian.
“Ini harus diberikan sanksi tegas. Supaya ada efek jerah kepada mereka pelaku panah wayer. Mereka tidak merasakan bagaiaman sakitnya panah wayer yang menancap di badan korbannya. Para pelaku setelah aksinya hanya tertawa dan merasa bangga akan perbuatannya. Sehingga harus disanksi tegas,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Gorontalo Ryan Kono menyambut kedatangan massa aksi tersebut. Ryan berjanji akan menuntaskan masalah teror panah wayer yang terjadi di Kota Gorontalo. Salah satunya dengan peningkatkan pelaksanaan sistem keamanan lingkungan (Siskamling).
“Pemerintah Kota Gorontalo berharap, kita semua, baik itu Pemda, aparat hukum, masyarakat dan mahasiswa saling menjaga. Kalau bisa juga menjaga keamanan daerah,” terang Ryan.
Baca juga: Polsek-Koramil Dungingi Sisir Lokasi Rawan Panah Wayer
Menurut Ryan saat ini sudah ada beberapa kecamatan yang intens untuk menggelar patroli.
“Di kecamatan Dungingi, Kecamatan Kota Timur saat sudah intens patroli. Untuk keterlibatan siswa, Pemkot sudah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan, untuk menyurat ke semua lembaga pendidikan, untuk melaksanakan pembinaan secara berkala kepada siswa. Ketika mereka terlibat, harus dilakukan pembinaan,” tandas Ryan. (andi/Gopos)