GOPOS.ID, GORONTALO –Sebanyak 14 pelajar di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kota Gorontalo diamankan Polda Gorontalo setelah kedapatan pesta Minuman Keras (Miras). Tak hanya asyik mengkonsumsi Miras, mereka juga didapati sedang menghirup lem di Kompleks Gelanggang Nani Wartabone, Kamis (24/10/2019) sekitar pukul 13.00 Wita atau saat jam sekolah masih berlangsung.Â
Diamankannya para pelajara ini guna mengantisipasi tindak penganiayaan dengan senjata tajam oleh siswa dan guru. Seperti yang terjadi di Wilayah Sulawesi Utara baru-baru ini.
Jajaran Direktorat Narkoba, Polda Gorontalo, mengamankan pelajar ini berawal dari adanya laporan masyarakat bahwa ada sekelompok siswa sedang berkumpul mengkinsumsi miras dan menghirup lem ehabon. Kanit Opsnal Direktorat Narkoba Polda Gorontalo, Ipda Renly Turangan, SH bersama dengan anggotanya langsung mendatangi lokasi yang dimaksud.
“Setelah menerima laporan saya perintahkan tim opsnal untuk mengecek kebenaran info tersebut. Ternyata benar ada 14 siswa kelas 10 salah satu SMK sedang mengkonsumsi miras jenis cap tikus dan hisap lem kayu jenis fox,” ujar Dir Resnarkoba Polda Gorontalo Kombes Pol Dewa Putu Gde Arta SH MH.Â
Menurut Dewa setelah berhasil menemukan komplotan pelajar tersebut, selanjutnya pihaknya membawa k-14 siswa tersebut. Beserta barang buktinya ke kantor untuk kita berikan pembinaan.
“Selanjutnya kita undang para orang tua dan juga kepala sekolahnya untuk kita berikan arahan. Intinya agar para orang tua lebih meningkatkan pengawasan terhadap pergaulan anaknya begitu juga dengan pihak sekolah,” imbuh Dewa.
Baca juga:Â Gorontalo Peringkat Empat Konsumsi Miras Tertinggi di Indonesia
Selanjutnya kepada empat belas pelajar yang diamankan tersebut, diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Penyataan itu disaksikan oleh orang tua dan juga kepala sekolahnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK mengungkapkan sangat menyayangkan apa yang dilakukan pelajar yang asyik pesta miras tersebut.
“Sungguh sangat disayangkan ya, jika diusia belia mereka sudah terpengaruh konsumsi miras, selain tidak baik buat kesehatan badan juga akan memberikan dampak buruk bagi perilaku mereka. Dan itu salah siapa? Mari kita sama-sama instropeksi. Bagaimana peran orang tua, guru, pemerintah daerah dan lain sebagainya. Semua mesti turut bertanggung jawab. Karena masa depan anak menentukan masa depan bangsa, jika masih remaja saja sudah rusak, bagaimana nantinya?,”kata Wahyu. (muhajir/isno/gopos)