GOPOS.ID, GORONTALO – Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo akan kembali memberantas praktek premanisme di wilayah Gorontalo. Langkah itu dilakukan melalui Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat) Otanaha II.
Operasi Pekat Otanaha II dilaksanakan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Selain tindak premanisme, Operasi Pekat Otanaha II turut menyasar berbagai penyakit masyarakat. Seperti minuman keras (miras), perjudian, praktek prostitusi hingga narkoba.
Kepala Biro Ops Polda Gorontalo, Kombes Pol.Frans Sentoe,S.I.K, mengemukakan masalah premanisme sudah menjadi pembicaraan umum di tengah masyarakat. Premanisme merupakan sebutan terhadap sekelompok orang, yang memperoleh penghasilan dengan cara melakukan kekerasan dan ancaman kekerasan terhadap individu atau kelompok masyarakat tertentu.
“Seperti pemerasan, pungutan liar, dan kejahatan jalanan, sehingga premanisme masuk dalam kategori penyakit masyarakat yang harus kita lakukan tindakan tegas dan terukur,” ujar mantan Kasubbag Sespim Polri itu.
Sementara itu mengawali pelaksanaan Operasi Pekat Otanaha II, Polda Gorontalo melakukan Latihan Pra Operasi, Jumat-Sabtu (4-5/10/2019). Pelatihan dipimpin langsung Karo Ops Polda Gorontalo, Kombes Pol. Frans Sentoe,S.I.K.
Frans Sentoe yang mewakili Kapolda Gorontalo, Irjen Pol.Drs.Rachmad Fudail,M.H, menyampaikan bahwa latihan pra operasi ini merupakan bagian dari proses manajerial. Latihan ini harus dilaksanakan dalam setiap pelaksanaan operasi, untuk menyamakan pola pikir dan cara bertindak. Serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan dari seluruh personil yang terlibat dalam operasi.
“Sehingga penugasan di lapangan, para personel benar-banar mengerti dan memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya,” kata Frans Sentoe.(adm-02/gopos)