GOPOS.ID, GORONTALO – Peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba telah merambah ke berbagai lini kehidupan dan strata sosial. Tidak hanya masyarakat perkotaan atau orang dewasa, penyalahgunaan narkoba telah masuk hingga ke wilayah perdesaan, dan kalangan anak-anak. Oleh karena itu keluarga menjadi benteng utama dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo, Alim S Niode, menjelaskan keluarga adalah struktur masyarakat terkecil. Oleh karena itu, keluarga harus menanamkan nilai dan norma pada anggotanya agar terhindar dari perilaku penyalahgunaan narkoba. Terutama menghadapi perubahan sosial.
“Nilai dan norma yang dimaksud haruslah diikat oleh Gorontalo sebagai serambi madinah dengan slogan ‘adat bersendikan syara, syara bersendikan kitabullah,’. Nilai dan normal kita pasangkan di keluarga kemudian di lain tempat seperti lingkungan dan sekolah,” tutur Alim Niode saat berbicara pada halaqah anti narkoba yang diselenggarakan oleh Lakpesdam Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Kota Gorontalo, di Kedai Pojok (Kepo), Kota Gorontalo, Sabtu (28/9/2019).
Lebih lanjut, Alim menerangkan bahwa ketahanan sosial diperlukan bagi masyarakat untuk mengatasi risiko perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut adalah narkoba yang dianggap sebagai gaya hidup. Kondisi itu memicu gaya ingin coba-coba oleh masyarakat terutama generasi muda. Inilah penyebab merebaknya narkoba beredar di Gorontalo.
“Perlu fungsi sosial yakni adaptasi (bagaimana penyesuaian dalam beradaptasi atas perubahan sosial); goal/pencapaian (kekuatan politik yang tangguh untuk bekerja mencegah narkoba); fungsi mengintegrasikan (seluruh kepentingan diletakkan atas hukum), dan pola-pola dalam merawat sistem tersebut (lembaga adat, lembaga pendidikan),” terangnya.
Baca juga: Merokok-Konsumsi Miras, Jangan Harap Dapat Jaminan Kesehatan
Pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu dikembangkan rasa takut dan malu. Saat ini rasa takut dan malu di kalangan masyarakat mulai menyusut.
“Mempertebal rasa takut dan malu bisa dikembangkan melalui keluarga agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Perlu pula ditingkatkan keteladanan, dan kita semua perlu menjadi teladan,” ujar Alim.
Sementara itu, Ketua KNPI Provinsi Gorontalo, Ghalieb Lahidjun menegaskan fakta saat ini anak-anak sudah banyak yang terpapar narkoba. Oleh karena itu persoalan ini membutuhkan perhatian bersama.
“Dibutuhkan perhatian bersama untuk menanggulangi hal ini. Sebagai aset bangsa, tidak boleh kondisi ini terus dialami oleh generasi muda,” ujar Ghalieb.(muhajir/gopos)