GOPOS.ID, GORONTALO – Teror panah wayer yang kembali marak saat ini mendapat perhatian khusus oleh Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie. Orang nomor satu di Gorontalo itupun mengeluarkan instruksi tegas. Setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo wajib memerhatikan dan menjaga anak-anaknya agar tak terlibat dalam kasus panah wayer.
Bagi ASN yang tak mengindahkan atau anaknya terlibat dalam kasus panah wayer, Gubernur Rusli Habibie telah menyiapkan saknsi tegas. Apabila yang bersangkutan memangku jabatan (pejabat) maka akan diberhentikan dari jabatannya alias nonjob. Sementara apabila yang bersangkutan merupakan staf maka akan dimutasi.
Instruksi ini dikeluarkan Rusli Habibie lantaran mayoritas pelaku panah wayer adalah kalangan remaja dan anak-anak. Oleh karena itu, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie menekankan kesadaran dan pentingnya peran orang tua untuk mengawasi perilaku anak-anaknya. Terutama para orang tua yang merupakan pejabat/ASN di lingkungan Pemprov Gorontalo.
“Kalau orang tuanya pejabat, saya berhentikan dari jabatannya. Kalau orang tuanya staf akan saya mutasi ke tempat lain,” terang Rusli, Senin (23/9/2019).
Ancaman itu diharapkan bisa meningkatkan pendekatan dan pengawasan orang tua kepada anaknya. Dimulai dari ASN pemprov yang menjadi contoh bagi warga lain.
Di lain pihak, aparat sulit untuk memberikan tindakan hukum mengingat pelaku rata-rata di bawah umur. Diharapkan aksi jalanan itu tidak terulang di masa mendatang.
“Saya terima laporan dan baca di media, itu pelakunya rata-rata masih anak-anak. Ada yang bahkan masih duduk di bangku SMP. Makanya saya wanti-wanti jika ada anak yang berulah dan ternyata orang tuanya ASN di pemprov akan saya tindaki,” imbuhnya.
Sejauh ini sedikitnya sudah ada 11 remaja yang diamankan Polres Gorontalo Kota terkait kasus panah wayer. Dari tangan pelaku polisi menyita puluhan panah wayer yang sering digunakan untuk melukai warga atau pengguna jalan.(adm-02/gopos)