GOPOS.ID, GORONTALO – Direktur Perumda Muara Tirta Kota Gorontalo, Lucky Paudi, menyampaikan kondisi terkini terkait pelayanan air bersih di Kota Gorontalo, khususnya yang bersumber dari Sungai Bone dan Sungai Bulango. Penjelasan ini disampaikan langsung di ruang kerjanya, Selasa (15-4-2025)
Menurut Luky, sistem pengolahan air dari Sungai Bone sempat mengalami gangguan akibat tingginya curah hujan yang terjadi pada 23 Januari lalu. Hal ini menyebabkan banjir dan berdampak pada infrastruktur air. Namun, per tanggal 26 Februari 2025, sistem tersebut telah kembali berfungsi normal.
“Alhamdulillah, sekarang sistem pengolahan air dari Sungai Bone sudah berjalan normal setelah sempat terganggu akibat banjir awal tahun,” ujar Luky.
Ia juga menjelaskan tantangan teknis yang dihadapi, terutama di wilayah dengan topografi tinggi seperti di Kelurahan Tanjung Kawat. Pada daerah tersebut, pipa melingkar yang berada di lereng sempat rusak akibat longsor. Namun kini, perbaikannya telah selesai dan distribusi air kembali berjalan.
Selain itu, terdapat beberapa wilayah yang masih belum menikmati layanan air bersih selama 24 jam.
Luky mengatakan bahwa pihaknya tengah merancang sistem transfer air estafet dari penampungan utama yang terletak di sekitar Polresta Gorontalo kota atau di jalan Wolter Monginsidi.
“Untuk meningkatkan pasokan, kita akan gunakan sistem estafet atau transfer receiver, jadi air ditampung dulu lalu dipompakan ke wilayah yang membutuhkan,” jelasnya.
Saat ini, cakupan layanan air bersih Perumda Muara Tirta telah mencapai 60% wilayah administratif Kota Gorontalo. Namun, intensitas hujan yang tinggi masih menjadi tantangan tersendiri, karena dapat menyebabkan pompa tersumbat atau debit air baku dari sungai naik secara tiba-tiba.
“Terkadang, karena hujan deras, pompa tersumbat dan proses pengolahan terganggu, sehingga distribusi air juga ikut terdampak,” ungkap Luky.
Sebagai bentuk antisipasi, Perumda Muara Tirta mengimbau masyarakat untuk menampung air saat distribusi normal. Apabila terjadi gangguan luas, Perumda akan mengerahkan mobil tangki air, yang juga didukung oleh PMI, PDAM Kabupaten, serta instansi lainnya.
“Kami memiliki dua unit mobil tangki, tapi kalau wilayah terdampak cukup luas, kami juga dibantu oleh PMI dan pihak terkait lainnya,” tambahnya.
Luky juga menegaskan bahwa setiap gangguan terencana akan diumumkan tiga hari sebelumnya. Namun untuk gangguan tidak terduga seperti pipa bocor atau bencana alam, pihaknya akan segera melakukan penanganan darurat.
“Dengan sistem ganda dan sinergi berbagai pihak, kami optimis bisa terus menjaga layanan air bersih bagi masyarakat Kota Gorontalo,” tutupnya. (Gina-MG/Gopos)