GOPOS.ID, GORONTALO – Polemik soal kematian almarhum Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie dengan keberadaan patungnya di Desa Isimu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, menuai tanggapan para tokoh dan pemuka masyarakat Gorontalo. Salah satunya datang dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Gorontalo, K.H.Drs.Abdul Rasyid Kamaru,M.Pd.I.
Menurut Rasyid Kamaru, kematian jangan dikaitkan-kaitkan dengan sesuatu. Termasuk dikaitkan dengan patung. Sebab kematian merupakan ketetapan dari Allah S.W.T.
“Yang menentukan ajal adalah Allah, bukan dikaitkan dengan sesuatu,” tegas Rasyid Kamaru.
Sebagai tokoh agama, lanjut Rasyid Kamaru, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing dan menghubungkan kematian Alm. B.J Habibie dengan patung ataupun sesuatu. Dari sisi kacamata agama, pendapat itu kurang bagus.
“Kita sudah keliru bila menghubungkan kematian seseorang dengan sesatu. Misalnya dikaitkan dengan prasasti atau patung, sebab ada nama orang/tokoh yang disematkan pada monumen atau jalan, tetapi orang tersebut masih hidup dan sehat walafiat,” tutur Khadi Kota Gorontalo itu.
Baca juga: Sebut Patung Mempercepat Kematian BJ Habibie, AH Dipolisikan
Rasyid Kamaru menekankan dirinya yakin dan percaya patung tidak mempercepat kematian B.J Habibie.
“Dalam bahasa kerukunan kiranya kematian B.J Habibie yang merupakan tokoh dunia, perlu dibahasakan secara santun,” tandas Rasyid Kamaru.
Hal senada disampaikan tokoh adat Gorontalo, Drs.H.Abdullah Paneo. Menurutnya dari segi adat rasa hormat kepada seorang tokoh harus senantiasa dijaga dan ditunjukkan. Apalagi sosok B.J Habibie yang merupakan tokoh besar.
“Beliau dikenal sebagai tokoh demokrasi, tokoh dirgantara. Saya melihat di media massa, semuanya lapisan menyampaikan kiprahnya almarhum (B.J Habibie,red),” ujar Abdullah Paneo.
Menurut Abdullah Paneo, kematian merupakan takdir dan hak dari Allah S.W.T. Oleh karena itu tidak pantas dikait-kaitkan dengan sesuatu, apalagi yang meninggal itu merupakan tokoh yang dihormati. Tokoh yang diberi pulanga (gelar adat) Cahaya Negeri.
“Di daerah lain dibuatkan patung beliau dan istrinya tidak masalah. Oleh karena itu mari kita menjaga, tidak usah buat rumor,” imbau Abdullah Paneo.(adm-02/gopos)