GOPOS.ID, BLITAR – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar terus berupaya mencetak tenaga kerja yang berkompeten. Salah satunya melalui pelatihan make up artist (MUA) yang merupakan bagian dari program Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten atau Sang Kapten.
Pelatihan MUA program Sang Kapten ini sendiri diselenggarakan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Kegiatan digelar selama 15 hari di LPK Erlin Estetika International Institute di Jalan Anjasmoro, Kota Blitar, mulai 9 Juli 2024.
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnaker Kabupaten Blitar, Latip Usman mengatakan, pelatihan MUA berjalan dengan sukses. Para peserta sangat antusias mengikuti jalannya kegiatan hingga selesai.
“Kemarin saat pelaksanaan pelatihan, para peserta dilatih keahlian di bidang make up artist, meliputi profesi beauty consultant, beauty vlogger, digital marketing produk kecantikan, beauty stylish, dan lainya,” katanya, Senin, 29 Juli 2024.
Melihat hal tersebut, Latip optimis para peserta pelatihan siap diterjunkan ke dunia profesional, karena mereka sudah memiliki keterampilan dan keahlian di bidang make up artist. Entah bakal menjadi tenaga profesional ataupun memiliki usaha sendiri.
Selama pelatihan berlangsung, kata Latip, para peserta dilatih oleh para instruktur yang berkompeten di bidangnya, serta memiliki sertifikat untuk keahlian yang diajarkan. Pada akhir pelatihan peserta juga mengikuti proses sertifikasi untuk bidang MUA di bawah assesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Kebetulan sebentar lagi ada banyak event pawai Agustusan, kita harapkan mereka nanti bisa langsung mempraktekkan keahlian mereka di bidang MUA. Tentunya akan ada banyak permintaan job MUA dari peserta pawai nanti,” ujarnya.
Latip Usman menambahkan, ada lima program Sang Kapten yang bakal dijalankan. Ada program pelatihan digital marketing, make up artist, barista moktail, teknisi AC dan marketing media sosial.
Setiap pelatihan jumlah peserta dibatasi maksimal 20 orang. Berhubung pelaksanaan program Sang Kapten menggunakan DBHCHT, kata Latip, peserta pelatihan 50 persen berasal dari keluarga petani dan 50 persen berasal dari masyarakat umum.
“Pelatihan diselenggarakan dalam suatu proses yang sistematis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada standar kompetensi kerja,” ungkapnya. (adv/dbhcht/gopos)