GOPOS.ID, GORONTALO – Pemilihan rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan kembali digelar. Setelah sempat vakum hampir selama setahun. Suksesi kepemimpinan Syamsu Qomar Badu (SQB) itu akan dihelat pada 2 September 2019.
Kepastian itu mengacu pada Surat Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) tertanggal 22 Agustus 2019. Dalam surat yang diteken Sekjen Kemenristekdikti disebutkan bila pejabat Kemenristekdikti besedia hadir dalam proses penyaringan bakal calon rektor UNG. Adapun tahap penyaringan yang akan dilaksanakan pada 2 September 2019 yakni penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon rektor UNG.
Sebagaimana diketahui, sejak April 2019, kepemimpinan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dijalankan oleh Pelaksana Tugas atau Plt. Hal itu seiring berakhirnya masa kepemiminan Syamsu Qomar Badu sebagai Rektor UNG.
Sedianya masa kepemimpinan Syamsu Qomar Badu berakhir pada Oktober 2018. Akan tetapi proses pemilihan rektor UNG masih sedang berjalan dan belum melahirkan rektor definitif. Hal itu membuat Kemenristekdikti memperpanjang masa kepemimpinan SQB selama 6 bulan.
Setelah 6 bulan berlalu, proses pemilihan Rektor UNG masih deadlock. Di sisi lain, masa perpanjangan kepemimpinan SQB telah berakhir, sehingga Kemenritekdikti menunjukkan Jhon Hendri sebagai Plt Rektor UNG.
Sementara itu dari hasil penjaringan bakal calon rektor UNG beberapa waktu lalu, ada enam kandidat yang tampil. Mereka adalah Prof.Mahludin Baruadi; Dr.Eduart Wolok; Prof.Ani M. Hasan; Prof. Harijadi Said; Dr.Hafidz Olii, serta Prof.Yulianto Kadji (alm). Lima kandidat bakal calon Rektor UNG itu pun menyatakan siap untuk memaparkan visi misi serta program strategis yang akan dijalankan kelak terpilih sebagai rektor UNG.(andi/gopos)