GOPOS.ID, GORONTALO – Penyebab kematian Ismail Latuo alias Dodi warga Kelurahan Dembe Jaya, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo perlahan mulai terungkap. Pria yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam kamar di rumahnya itu sempat mengerang kesakitan. Diduga Dodi mengalami overdosis minuman keras (miras)
Informasi yang diperoleh gopos.id, Dodi keluar rumah pada Ahad (18/8/2019) malam. Pria berusia 32 tahun itu lalu kembali pulang pada Senin (19/8/2019) sekitar pukul 10.00 wita. Dodi pulang diantar temannya, dalam kondisi mabuk berat. Ditengarai Dodi mengalami overdosis miras.
Baca juga: Warga Dembe Jaya, Kota Gorontalo, Geger Penemuan Mayat
Ibu korban, Sitigesa, melihat Dodi berjalan sempoyongan dan kemudian menuju kamar. Saat masuk ke dalam kamar, Dodi mengunci pintu kamar dari dalam. Setelah masuk ke dalam kamar, Dodi tak lagi keluar.
Selanjutnya pada Selasa (20/8/2019) dini hari sekitar pukul 03.00 wita, Sitigesa mendengar Dodi mengerang kesakitan. Akan tetapi Sitigesa takut bertanya kepada Dodi perihal yang dialaminya. Sitegesa takut lantaran Dodi kerap bertindak kasar.
Rabu (21/8/2019) sekitar pukul 08.00 wita, teman Dodi, Yanto, datang ke rumah Dodi. Ia hendak mengajak Dodi bekerja. Yanto lalu mengetuk-ngetuk pintu kamar Dodi. Namun dari dalam kamar tak terdengar suara apapun.
“Ibu korban sempat memberitahukan kepada Yanto bahwa korban (Dodi) sudah beberapa hari tak keluar rumah,” ujar Kapolsek Kota Utara IPTU. Moch.Taufik Prasetyo,S.T.K.
Yanto mencoba menengok kondisi di dalam kamar melalui lubang ventilasi udara. Saat itu terlihat Dodi dalam posisi berbaring menyamping. Akan tetapi Yanto tidak dapat memastikan apakah saat itu Dodi masih hidup atau tidak.
Sitigesa meminta Yanto mendobrak pintu kamar. Yanto menolak dan memilih menemui bosnya untuk menyampaikan kondisi Dodi. Tak lama berselang Yanto dan bosnya datang ke rumah Dodi.
“Ibu korban disarankan utnuk melaporkan hal itu ke Kepolisian, namun ibu korban takut korban masih hidup. Ibu korban tidak berani jika nantinya Dodi masih hidup, maka dirinya akan mendapat perlakuan kasar,” terang IPTU Moch. Taufik.
Sementara itu, warga sekitar yang mengetahui kejadian yang dialami Dodi menghubungi Bhabinkamtibmas. Bhabinkamtibmas lalu berkoordinasi dengan Polsek Kota Utara.
“Setelah mendapat informasi, Kepolisian langsung menuju ke lokasi. Pintu kamar terlebih dahulu didobrak, setelah petugas Polisi masuk ke dalam kamar. Saat itu kondisi Dodi ditemukan sudah tak bernyawa,” tutur IPTU Moch.Taufik.
Kapolsek Kota Utara mengemukakan jasad korban tidak dilakukan otopsi atas permintaan pihak keluarga.(isno/gopos)