GOPOS.ID, SUWAWA SELATAN – Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, tim pengabdian kepada masyarakat dari Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo (UNG), melakukan program pemberdayaan masyarakat kepada Kelompok Tani Suka Damai, di Desa Bonda Raya, Kecamatan Suwawa Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.Â
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertema peningkatan kualitas jagung hybrida, dengan menekan pertumbuhan cendawan penghasil aflatoksin di Kelompok Tani Suka Damai, Kecamatan Suwawa Selatan.Â
Program ini bertujuan untuk meningkatan kualitas jagung hibrida, dengan cara menekan pertumbuhan cendawan yang menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin merupakan zat beracun yang dihasilkan oleh cendawan dari genus Aspergillus.
Para petani diajarkan cara-cara efektif melalui budidaya pertanian yang baik dan benar untuk mengendalikan pertumbuhan cendawan tersebut. Para petani diberikan pemahaman mengenai aflatoksin oleh tim yang terdiri atas para ahli di bidang pertanian, yaitu Sakinah Ahyani Dahlan, S.TP., M.Si, Zulham Sirajuddin, Ph.D, dan Rival Rahman, SP. M.Si.
Langkah ini ditempuh oleh peneliti-peneliti tersebut, tidak hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga untuk memastikan bahwa jagung yang dihasilkan oleh petani bebas dari kontaminasi aflatoksin yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia serta ternak.
Sakinah Ahyani Dahlan, S.TP., M.Si, selaku ketua tim pengabdian, mengatakan bahwa petani diberikan pengetahuan tentang bagaimana mengidentifikasi cendawan penghasil aflatoksin berbahaya pada tanaman jagung mereka sehingga dapat terhindar dari bahaya dampak negatif cendawan tersebut, baik terhadap kesehatan maupun penurunan harga jual jagung pipil.
“Program ini menunjukkan peningkatan kualitas jagung hibrida yang signifikan, dengan penurunan kadar aflatoksin. Agar produktivitas jagung dapat meningkat, yang berdampak positif terhadap pendapatan petani setempat,” ujar Sakinah, Rabu (24/07/2024).Â
Oleh karena itu, Sakinah menekankan, teknik budidaya, pengeringan, dan penyimpanan yang baik perlu diperhatikan, untuk menghindari kondisi yang mendukung pertumbuhan cendawan penghasil Aflatoksin.Â
“Semoga program bisa bermanfaat bagi petani setempat, sehingga produktivitas dan kualitas hasil pertanian jagung hybrida dapat meningkat sesuai harapan mereka (petani),” ungkap Sakinah
Menurut ketua kelompok tani, Bapak Ferlis Mahmud, program ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam jangka panjang.Â
“Kami berharap agar kerjasama dengan Faperta UNG dapat terus berlanjut, utamanya dalam pelaksanaan program-program peningkatan kualitas pertanian,” tutup Ferlis (ADV/Yusuf/Gopos)