GOPOS.ID, GORONTALO – Pencarian korban longsor tambang Suwawa di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo resmi dihentikan pada Sabtu (13/07/2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menjelaskan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan teknis dan kemanusiaan.
“Direktur Basarnas sudah menyampaikan bahwa upaya pencarian sudah tidak efektif dan itu menjadi dasar kita tidak melanjutkan pencarian,” ungkap Rudy, Minggu malam (14/7/2024).
Meskipun operasi pencarian telah dihentikan, Rudy menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Pemerintah Kabupaten Bone Bolango tetap menunjukkan kepeduliannya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
“Tanggap darurat di Kabupaten Bone Bolango telah dicabut, tetapi pelayanan kepada keluarga korban masih dibuka melalui posko pengaduan di lokasi yang sama,” jelas Rudy.
Posko pengaduan ini dipimpin langsung oleh Bupati Bone Bolango dan bekerja sama dengan Basarnas Gorontalo. Posko ini bertujuan untuk membantu keluarga korban dalam mencari informasi terkait dengan orang-orang tercinta mereka yang masih belum ditemukan.
Sementara itu, Rudy juga menginformasikan bahwa pihaknya akan kembali memfokuskan perhatiannya pada penanganan pasca banjir di sejumlah daerah di Provinsi Gorontalo, seperti di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
“Kita akan melakukan tanggap darurat banjir sampai dengan tanggal 29 Juli nanti di luar dari longsor di Suwawa tadi,” terang dia.
Rudy berharap upaya yang dikerahkan oleh pemerintah daerah, baik dalam penanganan pasca longsor maupun banjir, dapat disinergikan bersama oleh semua pihak yang terlibat.
“Mari kita bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian kita semua, Insya Allah proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.(jihan/aas/heru/mg/gopos)