GOPOS.ID,GORONTALO – Kebijakan-kebijakan Pelaksana tugas (Plt) rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terus ditentang mahasiswa. Termasuk ketidakpastian pelantikan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG yang telah diputuskan menang dalam pemilihan. Rabu (14/8/19) BEM UNG terpilih menggelar aksi protes ke pihak rektor.
Salah seorang masa aksi, Thoib Arbie mengaku kecewa dengan kinerja dari Plt Rektor UNG. Sebab sampai saat ini belum memberikan kepastian tentang pelantikan pengurus BEM terpilih.
“Kami sudah cukup kecewa. Apa alasan kami tidak dilantik, padahal telah ada pleno II yang telah di gelar. Sudah 5 bulan kami terpilih. Namun sampai dengan hari ini, tidak ada kejelasan pelantikan. Alasannya Plt tidak bisa menandatangani SK yang telah ada,” ungkap Thoib saat berdialog dengan Plt Rektor UNG.
Baca juga :Â Â Plt Rektor UNG Pastikan Tak Ada Kekerasan Selama MOMB
Hal serupa juga ditegaskan oleh Masa aksi lainya, Wahyu. Menurutnya bahwa Plt Rektor tidak bisa hanya berfokus pada pemilihan Rektor saja. Seharusnya BEM, bahkan Ijazah, harus menjadi tanggung jawabnya.
“Banyak masalah yang terjadi di UNG. Sehingga BEM sebagai organisasi tertinggi di kampus, harus mampu menyuarakan aspirasi mahasiswa. Namun bagaimana kami melakukanya, jika kami saja belum resmi dilantik. Akibantnya MOMB kali ini, BEM tidak turut andil dalam prosesnya,” tambahnya.
Menanggapi kondisi ini, Plt Rektor, John Hendri menegaskan bahwa dirinya diutus oleh Kemenristekdikti untuk menangani masalah pemilihan Rektor UNG. Selain itu bukan menjadi kewenanganya.
Namun, Jhon tetap berusaha berkonsultasi dengan Kemenristekdikti, untuk mempertanyakan kewenanganya kembali. Baik terkait penyelesaian masalah BEM, Wisuda, dan persoalan lainnya.
“Saya butuh proses. Saya masih terus kompromi dengan kemenristekdikti untuk bertanya. Apakah Plt bisa mengambil kebijakan mengenai ini. Bahkan sampai dengan penandatangan ijazah,” ungkapnya saat dialog dengan masa aksi.
Baca juga : Meski Ditandatangani Plt Rektor, Ijazah Wisudawan UNG Tetap Legal
Karena desakan dan melihat pentingnya posisi BEM dalam kampus. Maka dirinya akan berusaha menandatangani surat keputusan (SK) BEM dan akan segera melantiknya.
“Saya akan tanda tangan SK kalian. Selanjutnya untuk masalah pelantikan, itu sudah wewenang Wakil Rektor (WR) III, karena merupakan wewenangnya” tambahnya.
Massa Aksi yang berjalan di depan Indoor dan berakhir di gedung Rektorat ini, sempat bentrok dengan petugas keamanan Kampus. Karena massa memaksa masuk dalam sekitaran Indoor UNG yang sementara melaksanakan MOMB. (Aldy/gopos)