GOPOS.ID, GORONTALO – Menembus pasar global menjadi impian bagi pelaku usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tak terkecuali para pelaku UMKM di Gorontalo. Keberhasilan menembus pasar global tentunya akan membawa banyak keuntungan. Mulai dari sisi branding hingga pertumbuhan bisnis.
Tetapi permasalahannya untuk bisa menembus pasar global tak semudah membalikkan telapak tangan. Menyikapi masalah tersebut maka Bank Indonesia (BI) menerbitkan buku “Panduan Persiapan UMKM Go Global-9 Langkah Terstruktur untuk Go Global”. Diseminasi buku tersebut ikut dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo melalui kegiatan Bedah Buku, Selasa (4/6/2024) bertempat di Ballroom, KPw BI Gorontalo. Bedah buku Panduan Persiapan UMKM Go Global juga merupakan bagian dari kegiatan World Book Day 2024.
Bedah buku menghadirkan narasumber Aski Catranti dari DUPK Kantor Pusat BI, Herwin Mopangga selaku Akademisi UNG, serta Sintia Massa sebagai Influencer Gorontalo. Bedah buku diikuti oleh pelaku UMKM serta pengelolaan perpustakaan.
Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Dian Nugraha, menyampaikan buku Panduan Persiapan UMKM Go Global terdiri 9 langkah yang disusun secara terstruktur, dirancang untuk memberikan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam aspek produksi, manajemen, dan akses pasar. Fokus pada aspek 5K (kualitas, kuantitas, kapasitas, kontinuitas, dan kemasan) serta 2S (standardisasi dan sertifikasi) diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi UMKM untuk mempersiapkan diri memasuki pasar global.
“Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan pranala dari sumber-sumber yang terpercaya sehingga memudahkan UMKM mengakses informasi yang relevan,” kata Dian Nugraha.
Dian berharap, buku ini dapat digunakan oleh para pembina dan fasilitator UMKM, termasuk Kantor Perwakilan Dalam Negeri Bank Indonesia, serta bagi UMKM sendiri dalam mempersiapkan diri untuk go global.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung UMKM agar lebih berdaya saing dan mampu menembus pasar ekspor,” tegas Dian Nugraha,
Selain itu, lanjut Dian Nugraha, buku Panduan Persiapan UMKM Go Global merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengembangan UMKM berorientasi ekspor dan berdaya saing global. Selama masa pandemi, UMKM yang mampu bertahan dan bahkan meningkatkan kinerjanya adalah UMKM yang Go Global, selain yang sudah go digital.
Namun, kontribusi UMKM Indonesia terhadap ekspor nasional masih terbatas. Dengan lebih dari 65 juta entitas dan tingkat penyerapan tenaga kerja yang dominan, UMKM Indonesia hanya menyumbang sekitar 15,6% dari total nilai ekspor nasional. Angka ini masih rendah dibandingkan negara lain seperti Tiongkok (60%), Korea Selatan (48%), Singapura (41%), dan Thailand (29%).
“Untuk mencapai target kontribusi ekspor UMKM nasional sebesar 17% pada tahun 2024, diperlukan upaya penguatan UMKM ekspor. Salah satunya melalui pendampingan yang komprehensif dan berkelanjutan seperti yang tertera dalam modul panduan ini,” tutur Dian Nugraha.
Di akhir penyampaiannya, Dian Nugraha mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku Panduan Persiapan UMKM Go Global.
“Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita dan upaya kita dalam mendorong UMKM untuk semakin maju dan berdaya saing tinggi,” tandasnya.(hasan/gopos)