GOPOS.ID KOTA GORONTALO – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Gorontalo menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di Hotel El Madinah, Gorontalo. Tujuannya untuk meningkatkan sinergitas antara stakeholder di tingkat provinsi maupun kab/kota untuk sasasan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Faizal Fahmi menyampaikan bahwa Dalam upaya mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, kondisi stunting yang ada di Indonesia saat ini salah satunya di Gorontalo menjadi ancaman serius yang perlu mendapat perhatian kita bersama.
Prevalensi stunting Provinsi Gorontalo pada tahun 2021 berada pada angka 29%, dan pada tahun 2022 angka stunting turun sampai pada angka 23,8%. Artinya kita mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 5,2%. Namun pada tahun 2023 Prevalensi stunting kembali naik menjadi 26,9%. hal ini tentunya akan berdampak pada kemajuan Indonesia nanti.
Dalam upaya untuk percepatan penurunan stunting, kampung keluarga berkualitas juga diharapkan menjadi ujung tombak program bangga kencana dilapangan, sampai dengan saat ini jumlah kampung KB yang terbentuk sebanyak 646 dari 733 desa yang ada atau 88,6%, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) yang terbentuk 75 dari 646 kampung KB atau baru 11,6%.
Oleh karena itu, Permasalah stunting harus dilakukan secara komperhensif dan saling berkoordinasi antara pihak-pihak terkait mulai dari mengintensifkan pendampingan terhadap keluarga yang beresiko melahirkan bayi stunting.
“Oleh karena itu Melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2024, diharapkan dapat menjadi momentum, sekaligus menumbuhkan harapan dan keyakinan untuk mampu menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan mewujudkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing di Provinsi Gorontalo.” Ucap Faizal.
Sementara itu, Pembina Wilayah Fungsioanal Utama, Widwiyono menyampaikan bahwa permasalah stunting itu lebih baik dicegah dari pada mengobati sebab proses pencegahan stunting itu tingkat keberhasilannya lebih tinggi dari pada mengobati. ia juga berharap pelaksanaan Rakerda kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan sinergitas antara stakholder dalam percepatan program-program yang telah dirancang serta percepatan penurunan stunting.
Kegiatan Rakerda ini turut dihadiri oleh Pj, Gubernur Gorontalo, Mohamad Rudy Salahudin beserta Instansi dan mitra terkait. (Rama/Gopos)