GOPOS.ID, GORONTALO – Ichy Priono, warga Kelurahan Heledulaa Utara, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo meminta Pj Gubernur Gorontalo, Mohammad Rudy Salahuddin untuk meninjau warga yang terdampak proyek Kanal Tanggida’a.
Permintaan itu disampaikan Ichy pasca kunjungan Pj Gubernur di lokasi proyek baru-baru ini. “Kalau bisa Pj Gubernur tinjau juga warga yang terdampak dari proyek. Bukan cuma lokasi proyek yang ditinjau, karena kita masyarakat merasakan dampaknya,” pinta Ichy, Kamis (23/5/2024).
Ichyi berharap kehadiran Pj Gubernur yang baru dapat menjawab aspirasi dan keinginan masyarakat Kota Gorontalo, khususnya warga kena dampak dari proyek miliaran itu. Karena mereka menilai kehadiran proyek tersebut bukan menjadi solusi tetapi membawa dampak buruk.
“Parahnya lagi, ada beberapa item pekerjaan dihilangkan seperti saluran gendong. Jelas dengan dihilangkan salah satu item pekerjaan membuat genangan air di rumah penduduk tiba musim hujan,” kata Ichy.
Ia mengatakan sebelum adanya proyek tersebut warga sekitar tidak pernah merasakan genangan air seperti saat ini. Persoalan proyek Kanal Tanggida’a, kata Ichy, harus disikapi serius oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Jangan hanya diam saja. Bagimana pihak terkait segera realisasikan pekerjaan itu. Kita meminta janji dari Kadis PUPR saat aksi kami di Kantor Gubernur,” ujarnya.
Terkait proyek Kanal Tanggida’a, Kepala Dinas (Kadis) PUPR Provinsi Gorontalo, Aries Ardianto saat menerima massa aksi dari Aliansi Masyarakat Tanggida’a di Kantor Gubernur menjelaskan pihaknya akan menyelesaikan persoalan proyek tersebut.
Dijelaskannya, memang pada paket kontrak yang lalu itu menghilangkan saluran gendong. Namun menurut hematnya walaupun nilainya kecil punya makna yang besar. Kakau dipersentasekan ke rupiah itu sangat kecil hanya 1 3 persen dari total anggaran 29 miliar.
“Tapi saya menyesal kenapa itu dihilangkan, saya tidak tahu alasannya kenapa,” ucap Aries di hadapan awak media.
Dijelaskannya pula masih ada sisa anggaran sebesar 4,9 miliar. Tapi anggaran tersebut tidak leluasa untuk digunakan karena ada syarat dan ketentuan dan itu PEN 2021 yang diperpanjang.
Tahun 2023 kemarin, lanjut Aries, sudah di surati oleh Dirjen bahwa sisa anggaran 4’9 miliar akan diambil. Namun Pemerintah Provinsi Gorontalo masih bermohon kalau boleh anggarannya jangan ditarik dan diperpanjang kembali.
Sepertinya permohonan itu akan diterima. Meski demikian, dan kalaupun situasi terjeleknya tidak diterima, maka kata Aries, pihaknya sudah anggarkan di tahun 2025.
“Makanya Pj baru dilantik kemarin, yang saya ungkapkan di rapat. Pak kanal Tanggida’a harus selesai tahun ini. Minimal saluran gendong saya kembalikan lagi, karena itu fungsi menjawab penderitaan masyarakat selama ini,” pungkasnya. (Isno/gopos)