GOPOS.ID, GORONTALO – Benar-benar tega sekaligus miris. Di kala sebagian orang sangat menantikan kehadiran sang buah hati. Seorang ibu di Gorontalo justru nekat buang bayi yang baru saja dilahirkan, Sabtu (3/8/2019). Hingga berita ini dilansir, bayi yang dititipkan ke Ruslin Mali (64), bidan kampung di Kelurahan Buladu, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo itu masih dirawat intensif di Rumah Sakit Aleoi Saboe (RSAS) Kota Gorontalo. Sebab, kondisi bayi itu dilahirkan prematur.
Belum diketahui identitas ibu yang nekat buang bayi-nya. Informasi yang dirangkum gopos.id, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dibawa oleh dua orang perempuan misterius ke rumah Ruslin Mali, Sabtu (3/8/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 wita. Salah seorang perempuan menenteng bawaan dalam kantong plastik berwarna hitam.
Setibanya di depan rumah, kedua perempuan itu mengetuk-ngetuk pintu Ruslin Mali. Dalam kondisi yang masih mengantuk, perempuan yang akrab disapa Oma Inggi membuka pintu menemui kedua perempuan misterius tersebut di teras rumah.
Baca juga: Mutasi Polri: Satu Perwira Polda Gorontalo Dipromosi ke Bareskrim
Salah seorang perempuan lantas menyerahkan bawaan dalam tas plastik. Ia pun menyampaikan bila isi tas plastik ari-ari. Setelah menyerahkan bungkusan plastik, kedua perempuan itu lantas beranjak pergi.
Oma Inggi awalnya mengira ari-ari tersebut diberikan untuk ditanam sebagaimana tradisi masyarakat Gorontalo. Tapi begitu menerima bungkusan tas plastik, ia pun merasa curiga. Sebab, bungkusan tersebut terasa cukup berat.
Oma Inggi membawa masuk ke dalam rumah bungkusan yang diterima. Begitu dibuka ternyata isi tas bukan hanya ari-ari saja. Tetapi terdapat sesosok bayi. Seketika itu Oma Inggi terperanjat. Ia pun kembali ke teras rumah dan memangil kedua perempuan misterius.
“Oma Inggi mencoba memanggil kedua perempuan (ibu yang buang bayi,red) itu. Tetapi keduanya malah bergegas menuju ke bentor yang menunggu di pinggir jalan agak jauh dari rumah,” terang Kapolsek Kota Barat Iptu Irfan Kadji melalui Kanit Reskrim Bripka Junaidi Bagu kepada gopos.id.
Baca juga: Tarik Ulur Obyek Wisata Lombongo, Ini Asal Usul Kepemilikan Asetnya
Perasaan kaget bercampur takut dialami Oma Inggi. Ia kaget melihat sosok bayi yang masih lengkap dengan ari-ari di bungkus sarung dalam tas platik. Di sisi lain, ia takut menyentuh karena saat itu bayi tersebut tidak bergerak ataupun menangis.
“Oma Inggi tidak berani menyentuh karena tidak apakah bayi tersebut masih masih hidup atau tidak. Jadi bayi itu diletakkan di atas meja dan dijaga hingga pagi,” ujar Bripka Junaidi Bagu.
Hingga Sabtu (3/8/2019) pagi sekitar puku 09.00 wita, Oma Inggi menelpon salah seorang keponakannya Trisnawati Isa. Mendapat informasi itu, Trisnawati datang ke rumah Oma Inggi. Setelah diperiksa, bayi yang dibungkus dengan buah sarung tersebut ternyata masih hidup.
“Setelah itu Oma Inggi baru berani untuk menangani bayi tersebut. Tali pusar dari bayi dipotong. Setelah itu bayi dibawa ke rumah sakit Otanaha dan kemudian dirujuk ke RSAS untuk perawatan intensif,” tutur Bripka Junaidi Bagu.
Menurut Bripka Junaidi, bayi tersebut dipastikan lahir prematur. Hal itu didasarkan pada berat badan sang bayi setelah ditimbang (bersama sarung yang membungkus badan) hanya sekitar 1 kilogram.
“Berdasarkan pengalaman Oma Inggi yang sudah 18 tahun menangani proses persalinan, bayi tersebut baru dilahirkan. Sebab, kondisi bayi masih disertai ari-ari. Kemudian masih terdapat lender pada badan bayi yang diperkirakan air ketuban,” ujar Bripka Junaidi Bagu.(muhaji/isno/adm-02/gopos)