GOPOS.ID – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 Hijriyah jatuh pada Ahad, 11 Agustus 2019. Sementara Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah hari ini, Kamis (1/8/2019)
Penetapan hari raya Idul Adha 10 Dzulhijjah oleh PP Muhammadiyah dituangkan melalui Maklumat nomor 01/MLM/I.O/E/2019 tertanggal 9 Rajab 1440 H/16 Maret 2019. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam maklumat tersebut menerangkan, ijtimak jelang Zulhijjah 1440 H terjadi pada Kamis 1 Agustus 2019 pukul 10.14 WIB. Sehingga 1 Zulhijjah jatuh pada Jumat, 2 Agustus 2019.
“Berdasarkan hasil hisab tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hari Arafah (9 Zulhijjah 1440 H) jatuh pada 10 Agustus 2010. Selanjutnya Hari Raya Idul Adhal 10 Zulhijjah 1440 H jatuh pada 11 Agustus 2019,” terang Haedar Nashir.
Baca juga: Kisah Penjual Sagela-Ikan Asin yang Menabung 5 Tahun untuk Berhaji
Sementara itu pemerintah belum menetapkan hari raya Idul Adha 1440 H jatuh pada tanggal berapa. Penetapan akan dilakukan setelah sidang isbat. Pelaksanaan sidang isbat oleh Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI itu diagendakan berlangsung hari ini, Kamis (1/8/2019).
Direktur Jendral Bimas Islam Muhammadiyah Amin akan memimpin sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah dan hari raya Idul Adha 1440 H.
“Sidang isbat awal Zulhijjah akan dilaksanakan Kamis, 1 Agustus 2019M di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta,” kata Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dilansir laman Kemenag.
Menurut Amin, sidang isbat akan dihadiri berbagai lembaga dan organisasi terkait. Di antaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium. Turut hadir pula Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, serta para duta besar Negara sahabat.
“Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan qamariyah, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah,” ujar mantan Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo itu.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, penentuan awal Zulhijjah 1440 H menunggu hasil Rukyatul Hilal.
“Hasil Rukyatul Hilal di seluruh Indonesia dan Data Hisab Posisi Hilal awal Zulhijjah 1440 H akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat. Kemudian diambil keputusan penentuan awal Zulhijjah 1440 H dan Idul Adha,” jelasnya.
Rukyatul Hilal atau pemantauan hilal akan dilaksanakan di 90 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk Provinsi Gorontalo, pemantauan akan dilakukan di IAIN Sultan Amai Gorontalo.(adm-02/gopos)