GOPOS.ID – Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan, menegaskan secara keseluruhan situasi keamanan di Tanah Papua aman dan terkendali.
Menurut Izak, secara keseluruhan situasi keamanan di empat provinsi yang tersebar di empat korem sejak meninggalnya mantan Gubernur Papua Lukas Enembe hingga pemakamannya berlangsung aman.
“Kecuali Kota dan Kabupaten Jayapura,” ujar Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Jumat..
Di kedua kota itu, ujar dia, sempat terjadi kericuhan yang disebabkan adanya anggota KNPB dan ULMWP yang menyusup dan bergabung dengan massa yang mengiringi perjalanan jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Dalam perjalanan dari Sentani hingga Koya Tengah telah terjadi pelemparan dan pembakaran bangunan serta kendaraan, bahkan ada beberapa anggota TNI-Polri yang terluka termasuk Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun,
Pangdam menyayangkan terjadinya insiden yang menimbulkan korban jiwa dan harta benda saat proses pengantaran jenazah tokoh Papua ke rumah pribadi yang awalnya aman berkembang menjadi rusuh.
KNPB dan ULMWP berupaya memprovokasi namun anggota TNI-Polri tidak terpancing dan tetap melakukan tindakan penegakan hukum yang terukur sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.
“Aparat keamanan akan mengusut hingga tuntas baik kasus pemukulan, pelemparan hingga pembakaran,” tegas Izak Pangemanan.
Polisi Selidiki Pembakaran Ruko di Asrama Korem 172/PWY Waena
Sementara itu Polresta Jayapura Kota menyelidiki kasus pembakaran beberapa bangunan di kawasan Bucen III Waena, Jayapura, yang berada di kawasan asrama Korem 172/PWY, Papua.
Kebakaran terjadi Kamis (28/12) sekitar pukul 17.50 WIT menghanguskan tujuh ruko dan rumah dinas serta tempat pelayanan kesehatan, kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo di Jayapura, Jumat.
Benny menjelaskan, kebakaran yang terjadi diduga dilakukan beberapa orang massa yang ikut dalam prosesi pengantaran jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe dari Sentani menuju kediamannya di Koya Tengah Distrik Muara Tami Kota Jayapura.
Dari laporan terungkap insiden itu berawal saat rombongan massa pengantar jenazah melintas di lampu merah Waena, terjadi aksi pelemparan batu ke arah aparat keamanan yang berjaga di depan gapura masuk asrama Korem 172/PWY Waena.
Merespons aksi tersebut, anggota melakukan tembakan peringatan dan sejumlah upaya untuk mengendalikan situasi, namun ternyata aksi anarkis berlanjut dan memicu pembakaran beberapa bangunan di sekitar lampu merah Waena, termasuk kantor Denkesyah, ruko dan perumahan Korem 172/PWY Jayapura.
Api dengan cepat menjalar hingga menghanguskan bangunan di sekitarnya dan baru dapat dipadamkan pukul 20.30 WIT.
Tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.
“Penyidik telah melakukan pendataan terkait korban yang terdampak serta melakukan penyelidikan guna mengungkap motif dan dalang di balik peristiwa ini,” kata Kombes Benny.(Antara)