GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo terus mengembangkan diri. Memasuki usia empat tahun, UBM Gorontalo akan kembali membuka sejumlah program studi (prodi) dan fakultas baru. Salah satunya Fakultas Kedokteran Gigi.
Komitmen UBM Gorontalo untuk menghadirkan Fakultas Kedokteran Gigi salah satunya ditandai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Rektor UBM Gorontalo dengan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Provinsi Gorontalo. Penandatangan MoA berlangsung dalam prosesi wisuda program Sarjana-Diploma UBM Gorontalo, Sabtu (3/12/2023) di Graha Azizah Kota Gorontalo.
Rektor Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo, Dr. Titin Dunggio, M.Kes., M.Si, menjelaskan penambahan fakultas, program studi maupun program pascasarjana merupakan komitmen Universitas Bina Mandiri Gorontalo, dalam mengakomodasi kebutuhan SDM di berbagai sektor, meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi, serta untuk menjaga sustainability institusi.
“Insya Allah kita berupaya tahun ini membuka fakultas kedokteran gigi, dan prodi-prodi unggulan,” ungkap Titin Dunggio usai memimpin Rapat Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana-Diploma UBM Gorontalo.
Menurut Titin Dunggio, langkah penyiapan pembukaan fakultas kedokteran gigi telah dilakukan Rektorat UBM Gorontalo sejak beberapa waktu lalu. Mulai dari penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM), membuka jejaring kerja sama dengan perguruan tinggi pendamping yang membuka program studi/fakultas kedokteran gigi, hingga kesiapan administrasi.
“Sekarang ini kita lakukan penandatanganan MoU dengan ikatan dokter gigi Provinsi Gorontalo sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Bina mandiri Gorontalo,” ungkap Titin Dunggio.
Sejalan dengan rencana pembukaan Fakultas Kedokteran Gigi, UBM Gorontalo juga turut mengembangkan prodi-prodi unggulan. Antara lain, Program Studi (Prodi) Promosi Kesehatan, dan Prodi Studi Manajemen Kontrak Pemerintah.
“Mohon doa dan dukungannya, apa yang menjadi harapan terutama hadirnya prodi-prodi unggulan tersebut bisa menjadi sebuah kenyataan,” harap Titin Dunggio.
Sementara itu Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLDikti) Wilayah XVI menyambut positif langkah pendirian Fakultas Kedokteran Gigi UBM Gorontalo. Ketua LLDikti Wilayah XVI, Munawir Sadzali Razak, menilai UBM Gorontalo merupakan perguruan tinggi yang paling progresif di wilayah LLDikti Wilayah XVI.
“Tentu ini (Fakultas Kedokteran Gigi) menjadi harapan kita bersama. Untuk kami akan siap memberikan dukungan untuk terwujudnya kedokteran gigi di Universitas Bina Mandiri Gorontalo,” ungkap Munawir.
Menurut Munawir, langkah UBM Gorontalo yang membuka prodi dan fakultas unggulan memberikan peluang bagi masyarakat Gorontalo untuk menimba ilmu di daerah Gorontalo. Seperti pembukaan Fakultas Kedokteran Gigi. Dengan begitu masyarakat Gorontalo tak perlu harus keluar daerah untuk menimba ilmu di Kedokteran Gigi.
“Bahkan dari daerah luar akan datang ke Gorontalo, sehingga di samping sektor pendidikan, sektor ekonomi juga akan ikut bergerak,” urai Munawir.
Perjalanan Empat Tahun UBM Gorontalo
Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo berdiri sejak 18 Oktober 2019 dengan Surat Keputusan Menristek Dikti Nomor 1033/KPT/I/2019 tentang Izin Penggabungan STIM Bisnis Gorontalo & STIKES Bina Mandiri Gorontalo.
Sejak berdiri pada 2019, UBM Gorontalo terus mengembangkan diri dalam rangka mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi yang unggul, berdaya saing dan berskala global.
Pada awal pendirian, UBM Gorontalo menyelenggarakan 8 prodi yang terbagi pada dua fakultas. Yaitu Fakultas Sains, Teknologi, dan Ilmu Kesehatan, dan Fakultas ekonomi dan Bisnis. Delapan prodi yang diselenggarakan yakni: 1. Prodi Sarjana Farmasi; 2. Prodi Sarjana Gizi; 3. Prodi Sarjana Administrasi Rumah Sakit; 4. Prodi Diploma Analis Kesehatan; 5. Prodi Sarjana Manajemen; 6. Prodi Sarjana Administrasi Bisnis; 7. Prodi Diploma Administrasi Perkantoran; dan 8. Program Studi Diploma Tiga Sekretaris
“Pada 2023 ini, Universitas Bina Mandiri Gorontalo telah menyelenggarakan 18 prodi, 4 fakultas, dan 1 program Pascasarjana. Dua fakultas yang baru dibuka adalah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Budaya; dan Fakultas Pemerintahan Daerah dan Sektor Publik,” ujar Titin Dunggio.
Sejalan pengembangan fakultas dan prodi, jumlah mahasiswa UBM Gorontalo juga turut meningkat. Pada 2019 jumlah mahasiswa UBM Gorontalo tercatat sebanyak 1.241 mahasiswa. Saat ini jumlah mahasiswa UBM Gorontalo berkembang menjadi 2.587 mahasiswa.
“Sebaran mahasiswa Universitas Bina Mandiri Gorontalo juga cukup luas ke berbagai wilayah di Indonesia. Tercatat, mahasiswa Universitas Bina Mandiri Gorontalo berasal dari 13 Provinsi Indonesia,” tutur Titin Dunggio.
“Insya Allah di tahun akademik 2024/2025, Universitas Bina Mandiri Gorontalo telah menerima 30 calon mahasiswa asing yang mendaftarkan diri di Universitas Bina Mandiri Gorontalo untuk program Sarjana dan Magister,” imbuh Titin Dunggio.
Sementara itu untuk tenaga pengajar/dosen di UBM Gorontalo tercatat sebanyak 43 dosen praktisi mengajar. Mereka berasal dari para Profesional di bidangnya. Di antara mereka, ada yang memiliki jabatan sebagai Produser Film dan President of Digital Bussiness, Founder Perusahaan, CEO Perusahaan, Direktur Utama Bank, International Bussiness Developer, Kepala Kantor Bursa Efek, Pemeriksa Kimia Biologi Forensik, dan lainnya.
Titin Dunggio menjelaskan, untuk menunjang proses perkuliahan dan pelayanan yang baik, UBM Gorontalo terus mengembangkan sarana dan prasarana. UBM Gorontalo telah memiliki lahan seluas 6 hektar untuk pengembangan kampus baru dengan berbagai fasilitas pendukung.
“Insya Allah di akhir tahun ini, pembangunan Gedung Utama Universitas Bina Mandiri Gorontalo yang dibangun 5 lantai rampung. Selanjutnya akan dilakukan peralihan sebagian besar kegiatan akademik dan non-akademik di lokasi baru Universitas Bina Mandiri Gorontalo,” tutur Titin Dungio.(hasan/gopos)